Pasca bentrok FBR dan warga, aktivitas Pasar Gembrong kembali normal
Sebelumnya bentrokan antar ormas FBR dan warga di Pasar Gembrong bikin aktivitas penjualan di pasar tersebut tutup.
Pasca bentrokan warga dan anggota Forum Betawi Rempug (FBR), aktivitas di Pasar Rembong, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai terlihat kembali normal. Warga yang sejak siang tadi menutup toko dan tempat jualan akibat bentrokan tersebut, kini terlihat kembali berjualan.
Pantauan merdeka.com, para pedagang membuka kembali toko dan lapaknya sejak pukul 17.40 WIB tadi. Mereka berani karena adanya jaminan keamanan dari para petugas kepolisian yang masih berjaga-jaga di sekitar Pasar Rembong.
"Ya, kelihatannya sudah mulai aman, tetapi kami tetap jaga kok," ujar seorang anggota polisi yang berjaga sejak siang tadi di lokasi.
Menurut seorang warga, sekalipun tidak menimbulkan kerugian material akibat bentrokan ini, namun rasa khawatir akan adanya kejadian serupa tetap diwaspadai olehnya. Ia berharap, bentrokan tadi siang tidak meluas dan mengorbankan nyawa.
"Mudah-mudahan enggak terjadi lagi. Takutnya besok-besok ada lagi lalu menyebar ke mana-mana," tukas dia.
Diketahui, bentrokan ini dipicu lantaran anggota FBR melihat seorang pemuda bernama Chandra menggunakan kaos Pemuda Pancasila. Setelah mendekati Chandra, anggota yang berjumlah 20 orang lebih ini memukuli Chandra dan membacok Sumali di pahanya karena membantu Chandra.
Warga yang terpancing emosi melampiaskan dengan membakar satu unit milik anggota FBR. Polisi masih bersiaga untuk mengantisipasi adanya aksi balas dendam.
Baca juga:
Polisi janji tindak anggota FBR yang serang warga di Pasar Gembrong
Polisi amankan samurai milik anggota FBR di Pasar Gembrong
Buntut bentrok FBR vs warga, toko di Pasar Gembrong tutup
3 Anggota FBR datangi lokasi bentrokan, situasi kembali memanas
Ini kronologi bentrok FBR vs warga di Pasar Gembrong
Bentrok FBR vs warga di Pasar Gembrong, 1 motor dibakar
Polisi jaga sejak pagi, massa FBR batal geruduk MoI
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).