Pasca Lebaran, keluarga 7 ABK TB Charles akan temui pihak perusahaan
Keluarga merasa belum mendapat kabar jelas terkait keberadaannya.
Keluarga korban sandera 7 kru TB Charles, terus menanti kabar terbaru suami mereka yang disandera militan bersenjata Filipina. Sejauh ini, kabar yang mereka dapatkan, belum ada kemajuan mengembirakan.
"Kita berharap, semua orang yang disandera itu bisa pulang dengan selamat. Apapun itu caranya," kata Elona Rahmadani, istri Robin Piter, salah seorang korban sandera, saat berbincang bersama merdeka.com, di kediamannya, Sungai Lais, kelurahan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (8/7) sore.
Keterbatasan waktu mengingat saat ini masih cuti bersama lebaran Idul Fitri, rencananya keluarga korban sandera, akan menemui kembali manajemen perusahaan tempat suami mereka bekerja di PT Rusianto Bersaudara.
"Iya, nanti masuk kerja, kami mau ketemu lagi. Tidak sebatas informasi sebelum lebaran. Kami ketemu, tatap muka, tidak sebatas telpon saja (dengan juru bicara perusahaan Taufik Rahman)," ujar Elona.
"Saya memang ada kontak dengan Pak Taufik. Katanya nanti dicari tahu dulu (perihal informasi terkini proses pembebasan sandera dari Crisis Center Jakarta)," tambahnya.
"Di sini juga tidak bisa terus menunggu. Yang di sana (7 ABK yang disandera), mungkin juga mau tahu upaya di sini untuk membebaskan mereka. Waktu terus berlalu, inginnya ada kemajuan-kemajuan berarti," jelasnya.
Diskusi-diskusi bersama dengan keluarga korban sandera lainnya, terus dilakukan. Termasuk dengan juru bicara keluarga korban sandera, Kurnia Ginting, yang memang menjadi fasilitator ke perusahaan.
"Keluarga suami saya dari Manado, terus menelpon ke saya, bertanya apa ada perkembangan terbaru. Saya bilang apa adanya yang saya tahu," ungkap Elona.
"Rencananya, istri Sofyan (juga korban sandera ABK TB Charles), akan datang ke Samarinda, ke sini (Posko Keluarga Korban Sandera), sama-sama mencari tahu proses pembebasan suami," demikian Elona.
Ketujuh kru TB Charles yang masih dalam sekapan militan Abu Sayyaf adalah Kapten Ferry Arifin (Nakhoda), Ismail (Mualim I), Muhammad Mabhrur Dahri (KKM), Edi Suryono (Masinis II), Muhammad Nasir (Masinis III), M Sofyan (Oliman) serta Robin Piter (Juru Mudi).
Diketahui, TB Charles disandera 20 Juni 2016 lalu, saat berada dalam perjalanan di perairan dari Filipina menuju kembali ke Samarinda, Kalimantan Timur. Penyandera mengaku militan Abu Sayyaf, akhirnya menyekap 7 dari total 13 ABK. Enam kru selamat, akhirnya tiba di Samarinda, Selasa (28/6) malam lalu.
Baca juga:
Kisah haru lebaran istri korban sandera kelompok bersenjata Filipina
Pemerintah beri waktu Filipina bebaskan WNI dari Abu Sayyaf
Panglima TNI: Pembebasan WNI tunggu pemerintahan Filipina yang baru
Kondisi 7 sandera Abu Sayyaf, Panglima TNI: Masih selamat
Ini jalur bebas perompak pengiriman batu bara Indonesia-Filipina
Menhan dan Panglima TNI tak kompak soal pembebasan WNI di Filipina
Panglima TNI sebut lokasi sandera terpisah dan berpindah-pindah
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana Candi Sambisari terletak? Candi Sambisari merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan Hindu/Buddha yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman.
-
Bagaimana Candi Sambisari ditemukan? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Arjo Wiyono yang sedang mengolah tanah milik Karyoniangun. Pada saat mengolah tanah, cangkulnya membentur batu berukir yang ternyata adalah reruntuhan candi.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.