Pascapenyerangan Wiranto, Boni Hargens Minta Parpol Berperan Melawan Terorisme
Boni menyebut, partai-partai yang masih mengandalkan simbol agama sebagai alat mobilisasi politik mesti didorong untuk memiliki komitmen yang lebih besar dalam melawan terorisme.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, mengaku prihatin dan marah atas peristiwa yang menimpa Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Menurut Boni, penusukan yang dialami Wiranto bukan perkara sederhana. Boni pun meminta partai politik ikut berperan melawan tindak terorisme.
"Saya lebih peduli mengkritisi peran partai politik dalam melawan terorisme ketimbang melihat tragedi yang menimpa Pak Wiranto ini dari aspek keamanan murni," kata Boni Hargens dalam keterangannya, Sabtu (12/10/2019).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa profesi dari Wibowo Wirjodiprodjo? Veteran Wibowo Wirjodiprodjo adalah seorang pejuang kemerdekaan RI, dihormati sebagai veteran dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Boni menyebut, partai-partai yang masih mengandalkan simbol agama sebagai alat mobilisasi politik mesti didorong untuk memiliki komitmen yang lebih besar dalam melawan terorisme.
Sebab, ia melihat selama ini hanya beberapa partai yang konsisten dan tegas melawan terorisme seperti PDIP, PKB, termasuk Golkar.
"Partai lain harus lebih serius. Bagaimana caranya? Mulai dari rekrutmen calon kepala daerah atau calon wakil rakyat, harus ada screening ideologi supaya yang terpapar radikalisme tidak ikut masuk menguasai ruang kekuasaan," ucap Boni.
Boni menilai insiden yang dialami Wiranto harus mendapatkan perhatian yang serius. Untuk itu, perlunya solusi yang dalam melawan tindak terorisme.
"Kejadian yang menimpa Pak Wiranto mesti menjadi bahan untuk revaluasi protocol pengamanan VIP, termasuk presiden dan wakil presiden," katanya.
Boni juga mengapresiasi BIN, Polri, dan TNI yang bekerja keras dan selalu konsisten menjaga ideologi Pancasila dan NKRI. Bahkan, sudah ada pemetaan yang komprehensif soal kelompok radikal dan kelompok teroris oleh BIN maupun POLRI.
"Yang menjadi perhatian saat ini dan ke depan adalah bagaimana mekanisme diseminasi informasi dan koordinasi antaragenerasi itu bisa terus berjalan optimal sehingga tidak ada ruang bagi pelaku terror untuk mendelegitimasi negara atau membunuh masyarakat melalui serangan-serangan kejut," jelas Boni.
Baca juga:
Kondisi Membaik, Mantan Ajudan Wiranto Tinggalkan Rumah Sakit
Yusril Ihza Mahendra Sebut Kejadian yang Dialami Wiranto Bukan Main-main
Ma'ruf Sebut Penyerangan Wiranto Bukti Paham Radikal Masih Berkembang di Indonesia
Nyinyiri Penyerangan Wiranto, Petinggi Dinas Pendidikan Kampar Diperiksa Polisi
Usai Operasi Usus, Wiranto sudah Bisa Buang Angin