Pastikan UN lancar, Kapolda Jatim & Risma sidak ke sejumlah sekolah
Untuk antisipasi mati listrik, panitia menyediakan genset. Selain itu juga ada petugas IT yang khusus memantau jaringan.
Pastikan UN CBT dan PBT lancar, Risma dan Kapolda Jatim sidak sekolah
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah yang menggelar ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di hari pertama, Senin (13/4).
Sidak ini untuk memastikan pelaksanaan ujian berbasis Computer Based Test (CBT) atau ujian dengan sistem online dan sistem tulis atau Paper Based Test (PBT), berjalan lancar.
"Kedatangan saya dengan Bu Wali (Risma) ini untuk memastikan UN yang dimulai hari ini berjalan aman, baik dan lancar," kata Kapolda Jawa Timur didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta.
UN dengan sistem CBT, merupakan pengalaman baru dan kali pertama diterapkan. Pemerintah telah memutuskan 585 sekolah se-Indonesia, untuk penyelenggara ujian sistem CBT.
Di Jawa Timur sendiri, ada sekitar 164 sekolah yang menggelar ujian berbasis CBT. Jumlah peserta UN pada 13 sampai 16 April di Jawa Timur, mencapai 429.850 pelajar. Rinciannya, siswa SMA sekitar 148.456 pelajar, MA (84.400 siswa), SMA Terbuka (20 siswa), SMA Luar Biasa (245 siswa), dan SMK (96.729 siswa).
-
Bagaimana Desy Ratnasari menjalani ujian S-3 nya? Desy menjalani ujian S-3 dengan sidang tertutup di Universitas Atmajaya, tempat ia belajar.
-
Kapan Desy Ratnasari menjalani ujian S-3 nya? Ujian tersebut berlangsung pada 7 Juni 2024.
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.
-
Kapan Tritura terjadi? Peristiwa ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1966, selama pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
-
Mengapa Tri Rismaharini mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial? Risma menyatakan, dia bakal menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat hari ini (30/8/2024)."Saya akan besok InsyaAllah kalau bisa minta waktu Pak Presiden untuk mengundurkan diri,” kata Risma di Surabaya, Kamis (29/8/2024).
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
Sedangkan, jumlah peserta UN tingkat SMA di Surabaya, mencapai 37.868 siswa. Rinciannya, peserta SMA berjumlah 17.688 pelajar, SMK (18.930 siswa), dan MA (1.250 siswa).
Untuk memastikan UN berbasis CBT di Surabaya berjalan lancar, pihak Pemkot Surabaya dan dinas pendidikan setempat, mengaku telah menyiapkan segala sesuatunya jauh hari sebelum UN digelar.
"Kita sudah menyiapkan sebelumnya, baik dari PLN dan Telkom untuk memastikan semua lancar tanpa kendala," kata Risma usai sidak di SMKN 8 dan SMAN 5 Surabaya.
Selain UN berbasis CBT, Risma juga menjamin pelaksanaan ujian PBT atau ujian manual tidak ada kebocoran. Sebab, pengawalan keamanan soal ujian sudah dilakukan mulai Polrestabes Surabaya hingga Polsek-Polsek jajaran.
"Tidak ada kebocoran. Kita kemarin juga sudah survei masuk ke ruang tahanan di Polrestabes sebelum didistribusi ke Polsek tadi pagi. Untuk Surabaya saya yakin aman. Saya sudah sampaikan jauh hari dalam pertemuan pengawas dan kepala sekolah," tandasnya yakin.
Sementara pihak sekolah yang menggelar UN dengan sisten CBT mengaku, untuk mengantisipasi kendala listrik padam, telah menyiapkan mesin genset. Bahkan, panitia pelaksanaan unas juga menyiagakan petugas IT agar jaringan server tidak bermasalah.
Seperti di SMKN 5 Surabaya misalnya, sebagai antisipasi listrik padam, disediakan genset berkekuatan 80 kilo volt ampere untuk membackup listrik di enam ruangan kelas yang digunakan untuk 334 peserta UN.