Pasutri Terduga Teroris di Tulungagung Sempat Diintai Densus 88 Selama 1 Bulan
Aparat Densus lalu membawa mereka kembali ke rumah tinggal NM dan MB di Dusun Ngipik menggunakan mobil, lalu melakukan penggeledahan dan mendapati dua pucuk senjata api pistol, berikut delapan butir peluru aktif, satu selongsong, sebilah pisau komando serta paspor.
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, Selasa sore menangkap pasangan suami-istri terduga teroris yang diidentifikasi tinggal dan bermukim di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Informasi dari sumber kepolisian maupun keluarganya di Desa Tenggur, pasutri NM (suami/44) dan MB (35) ditangkap tim Densus saat keduanya tengah jalan-jalan keluar rumah bersama salah satu anaknya yang masih balita, dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 14.00 WIB.
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Aparat Densus lalu membawa mereka kembali ke rumah tinggal NM dan MB di Dusun Ngipik menggunakan mobil, lalu melakukan penggeledahan dan mendapati dua pucuk senjata api pistol, berikut delapan butir peluru aktif, satu selongsong, sebilah pisau komando serta paspor.
"Tadi yang kami tahu (saksikan) ada pistol dua (pucuk), peluru aktif delapan butir, selongsong peluru satu butir, dan sebuah senjata tajam serta paspor," kata Kepala Dusun Ngipik, Purwanto.
NM dan MB rupanya sudah diintai tim Densus 88 Antiteror sejak lama. Hal ini sebagaimana diinformasikan Purwanto yang menyebut dirinya sempat bertemu dan ditanyai orang asing (pria yang belum dikenal-nya) dan mengaku dari Densus 88, sekitar sebulan lalu.
"Waktu itu, dia menanyakan aktivitas dan keseharian NM," ungkapnya.
Sejak itu belum ada aktivitas yang mencurigakan. NM dan MB beraktivitas seperti biasa. Warga juga tidak menaruh curiga, meski NM jarang bergaul dengan tetangga sekitarnya.
Sampai akhirnya terjadi peristiwa penangkapan pada Selasa (30/3) sore yang langsung membuat warga sekitar gempar. Terlebih, aparat yang menangkap belakangan diketahui dari Densus 88 Antiteror.
Abu Umar, mertua NM mengaku terkejut dengan kejadian penangkapan tersebut. Dia tidak yakin menantunya terlibat aktivitas terorisme.
Dia menyebut NM adalah sosok menantu yang pendiam tapi rajin bekerja. Dia bertanggung jawab terhadap kebutuhan ekonomi keluarganya, anak dan istri-nya," tutur Abu Umar kepada awak media.
"Tak hanya kaget, kalau lumrahnya saya mati sekalian," cetus Abu dengan mata berkaca-kaca.
Dikatakan, selama ini NM jarang berada di rumah. Sehari-hari NM yang asli Kemloko, Kabupaten Blitar itu bolak-balik Tulungagung-Blitar.
Di kampungnya di dukuh Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Blitar, NM memiliki tanah yang harus diurus, serta ibu yang sudah tua dan sakit-sakitan.
"Menantu saya ini punya usaha. Punya satu unit truk yang dioperasikan oleh temannya di Blitar," tutur-nya.
NM menikah dengan MB pada 2005 lalu. Kemudian pada Tahun 2006, MB melahirkan anak pertama hasil perkawinan-nya dengan NM.
Sejak itu NM sempat merantau menjadi TKI ke Korea Selatan. Di Negeri Ginseng NM bekerja selama delapan tahun. Pada 2019, istri-nya melahirkan anak kedua.
Abu masih belum yakin NM, menantunya, sudah terpapar paham terorisme.
Belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian terkait penangkapan pasutri terduga terorisme ini. NM dan MB informasi-nya sempat dibawa ke Mapolres Tulungagung untuk diinterogasi. Anak pasutri terduga teroris ini yang masih turut dibawa karena kondisi masih balita.
Baca juga:
Polisi Ungkap Peran HH, Terduga Teroris Penyandang Dana yang Dibekuk di Condet
Satu Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Tulungagung, 2 Senpi dan Peluru Disita
5 Terduga Teroris Ditangkap di Bima Ditahan di Rutan Polda NTB
Wapres Minta Masyarakat dan Tokoh Agama Bekerja Sama Cegah Terorisme
Polisi Tangkap Warga Bawa 6 Kg Bahan Peledak di Jember