Patrialis Akbar & Emirsyah Satar dijadwalkan diperiksa KPK hari ini
Patrialis Akbar & Emirsyah Satar dijadwalkan diperiksa KPK hari ini. Patrialis diperiksa sebagai saksi tindak pidana suap terkait permohonan uji materi perkara di Mahkamah Konstitusi. Sedangkan Emirsyah diperiksa terkait suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan memeriksa mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar. Patrialis diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi suap terkait permohonan uji materi perkara di Mahkamah Konstitusi.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Basuki Hariman," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (1/3).
Selain memeriksa Patrialis, KPK dijadwalkan memeriksa Pimpinan CV Sumber Laut Perkasa Basuki Hariman sebagai saksi untuk kasus yang sama. Selain itu, KPK juga akan memanggil Wiryo Darsono dari pihak swasta sebagai saksi.
Patrialis ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima hadiah dalam bentuk mata uang asing sebesar 20 ribu dolar AS dan 200 ribu dolar Singapura (sekitar Rp2,1 miliar) dari Direktur Utama PT Sumber Laut Perkasa dan PT Impexindo Pratama Basuki Hariman agar permohonan uji materil Perkara No 129/PUU-XIII/2015 tentang UU Nomor 41 Tahun 2014 Peternakan Dan Kesehatan Hewan agar dikabulkan MK.
KPK juga menjadwalkan pemeriksa terhadap mantan Dirut PT Garuda Indonesia 2005-2014, Emirsyah Satar. Emirsyah diperiksa saksi tindak pidana korupsi suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Soetikno Soedarjo," jelas Febri.
Sebelumnya, kata Febri, KPK juga sudah mulai melakukan pemeriksaan terhadap Soetikno Soedarjo selaku "beneficial owner" dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura dalam kapasitas sebagai tersangka juga.
Soetikno Soedarjo adalah pihak yang diduga memberikan suap terhadap Emirsyah Satar terkait dengan pengadaan pesawat dan mesin pesawat PT Garuda Indonesia tersebut.
"Sejumlah saksi juga sudah kami periksa sebelumnya baik saksi yang berlatar belakang dari korporasi PT Garuda Indonesia ataupun dari korporasi yang ada di Singapura dalam hal ini Connaught International Pte. Ltd dan pihak lain yang relevan dalam perkara ini, kami masih terus lakukan proses penyidikan ini," tutur Febri.
Emirsyah sendiri sudah menjalani pemeriksaan untuk pertama kalinya sebagai tersangka di gedung KPK, Jakarta pada Jumat (17/2).
Emirsyah dalam perkara ini diduga menerima suap 1,2 juta euro dan 180 ribu dolar AS atau senilai total Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai 2 juta dolar AS yang tersebar di Singapura dan Indonesia dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia Tbk.
-
Kenapa KPK memeriksa Eddy Hiariej? Eddy Hiariej diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi.
-
Bagaimana KPK menetapkan Eddy Hiariej sebagai tersangka? Hasilnya, Hakim menyatakan status 'tersangka' Eddy tidak sah karena tidak memenuhi dua alat bukti yang cukup berdasarkan pasal 184 ayat 1 KUHAP.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
Baca juga:
Pimpinan KPK rapat tertutup bahas penangan korupsi di Yogyakarta
2 Mantan ketua KPK di pusaran perebutan kursi DKI 1
Usut korupsi Nur Alam, KPK ajak BPK tinjau lokasi tambang di Sultra
KPK sita Rp 6,3 M & USD 84.461 dari rekening Walkot nonaktif Madiun
Pansel sambangi KPK untuk minta cek nama-nama pendaftar BPKH
Jalani pemeriksaan kedua kasus suap, Musa Zainudin ditahan KPK
Terdakwa suap APBD-P Riau 2014 divonis bebas, KPK ajukan kasasi