Patung 'Survival' peringati 8 tahun Lumpur Lapindo Sidoarjo
"Karya ini saya beri judul: Survival. Sudah enam tahun saya merencanakan pameran instalasi ini," kata Dadang.
Mimpi seniman kontemporer asal Tegal, Jawa Tengah, Dadang Kristanto menjadi kenyataan. Selama enam tahun memendam hasrat menggelar pameran instalasi patung di atas tanggul Lumpur Lapindo Sidoarjo, terlaksana di peringatan delapan tahun tragedi luapan lumpur di Kota Udang, sebutan Sidoarjo.
Seniman yang kerap bolak-balik Indonesia-Australia ini mengungkap, butuh satu bulan untuk mempersiapkan dan membuat 110 patung berbahan semen yang akan dipasangnya di atas tanggul Lumpur Lapindo.
"Karena cetakannya hanya ada empat untuk dua pasangan, maka saya butuh satu bulan untuk membuat 110 patung ini," kata Dadang di area tanggul Lumpur Lapindo, Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Selasa (28/5).
Dia juga mengatakan, pameran yang digelarnya ini adalah berkaitan dengan tragedi Lumpur Lapindo pada 29 Mei 2006 silam.
-
Apa sebenarnya Lumpur Lapindo itu? Lumpur Lapindo Sidoarjo merupakan salah satu bencana alam di Indonesia yang sampai sekarang belum menemukan jawabannya. Sebab, penyebab munculnya lumpur panas Lapindo masih dalam perdebatan dan belum menemukan hasil yang final.
-
Dimana lokasi semburan Lumpur Lapindo? Pusat maupun titik semburan lumpur panas Lapindo ini berada di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
-
Kenapa Lumpur Lapindo masih terus menyembur sampai sekarang? 17 tahun berlalu, belum ada tenda-tanda semburan Lumpur Lapindo atau dikenal juga dengan Lumpur Sidoarjo ini berhenti. Bahkan, para ahli geologi memperkirakan semburan lumpur panas tersebut akan berlangsung selama lebih dari 30 tahun.
-
Apa itu kue Lumpang? Kue lumpang ini juga hadir di momentum hari-hari besar, seperti saat perayaan Lebaran hingga Imlek. Ciri khas dari kue ini adalah berwarna hijau atau dikenal dengan kue ijo.
-
Apa yang diungkapkan oleh pantun lamaran lucu? Pantun lamaran lucu merupakan salah satu bentuk ekspresi kreatif dan menggemaskan dalam menyatakan perasaan cinta.
-
Siapa yang menemukan lumba-lumba ini? Peneliti dari Institut Penelitian Cetacea Pelagos menemukan lumba-lumba ini dua kali pada musim panas saat mereka melakukan survei dengan kapal di sepanjang pantai Yunani.
"Karya ini saya beri judul: Survival. Sudah enam tahun saya merencanakan pameran instalasi ini. Karya ini seperti kenyataan bagi saya, karena ide dari karya ini ada di Lapindo," katanya.
Terkait anatomi patung berbahan semen yang berdiri dengan kedua tangan tengadah, serta beberapa di antaranya membawa boneka dan perabotan rumah tangga, Dadang mengatakan, kalau seseorang ingin menggali lumpur yang ada di Sidoarjo ini, maka mereka akan menemukan semua barang-barang berharga milik warga yang menjadi korban.
"Saya membuat ini berdasarkan anatomi orang Indonesia. Dulu saya pernah membuat patung yang sama tapi berdasarkan anatomi orang barat, yaitu dada dan punggungnya lebar atau besar. Tapi saya ingin anatomi orang Indonesia, karena idenya dari Lapindo ini."
"Inspirasi bentuk patung ini, berasal dari patung Budha yang saya lihat di Borobudur. Kemudian tangan menengadah, saya ingin menggambarkan, kalau orang berdemonstrasi, tangannya berada di depan saat membawa spanduk, kemudian saat berduka cita, atau ketika seorang bapak membawa jenazah anaknya ke area pemakaman, tangannya selalu begini, ada di depan menggendong jenazah anaknya, jadi ini adalah kondisi real," beber dia.
Dadang tidak menampik, kalau karyanya ini bernuansa politik. Karena menurutnya, setiap perbuatan berkaitan dengan politik. "Itu (politik) tidak bisa dihindari. Saya di sini juga untuk memperingati delapan tahun Lumpur Lapindo. Kalau dikatakan ada muatan politik atau tidak, semuanya selalu bernuansa politis, saya tidak bisa mengatakan kalau saya apolitis, itu omong kosong," tegasnya.
Lalu, Dengan berharap, pemerintah segera menyelesaikan masalah Lapindo ini hingga tuntas. Pemerintah tidak perlu lagi menggantung harapan warga dalam peta terdampak, yang belum mendapatkan ganti rugi secara utuh.
"Harapannya adalah hubungannya dalam kemanusiaan, kalau kita ngomong Lapindo, kita akan ngomong masalah kemanusiaan. Secara otomatis ini (instalasi patung) akan mewakili korban Lapindo. Pemerintah, seharusnya segera menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," tandas dia.