PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Gus Fahrur juga mendorong Satgas Pangan Polri menindak para pelaku penimbun beras.
PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi alias Gus Fahrur mengapresiasi pemerintah Presiden Joko Widodo menurunkan harga beras di sejumlah daerah dalam beberapa hari terakhir.
- Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
- Satgas Pangan Polri Pastikan Bahan Pokok Tersedia dan Harga Stabil Selama Ramadan
- Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
- Jaga Stabilitas Harga Beras, Peran Satgas Pangan Perlu Diperkuat
Gus Fahrur meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
"Ini tugas penting dan mulia yang wajib dilaksanakan untuk menjaga stabilitas pangan, menjamin kesejahteraan masyarakat," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Jumat (1/3).
Gus Fahrur juga mendorong Satgas Pangan Polri menindak para pelaku penimbun beras.
"Kita dukung penuh, jangan ada yang menimbun beras memanfaatkan situasi ini, jangan menari di atas penderitaan masyarakat. Tindak tegas pelakunya," ujarnya.
Menurut Gus Fahrur, kebutuhan makanan pokok adalah salah satu kunci stabilitas ketahanan negara. Oleh karena itu, menurutnya, perlu diperhitungkan secara cermat pengadaan hulu sampai hilir.
Dia mengatakan pemerintah harus mengerahkan semua daya upaya untuk memakmurkan dunia pertanian.
"Semoga di bulan Ramadan problem ini sudah bisa diatasi pemerintah," ujarnya.
Presiden Jokowi sebelumnya menyebut harga beras sudah turun di sejumlah pasar. Ia pun meminta narasi harga beras naik tidak langsung ditelan mentah-mentah. Jokowi meminta agar masyarakat kembali memeriksa harga beras di pasaran.