PBNU sebut radikalisme tumbuh subur dan menggempur media sosial
Toleransi digempur setiap hari oleh tayangan dan konten radikal yang begitu mudah disebar dan viral di media sosial. Salah satu dampak radikalisme yang dirasakan saat ini adalah menurunnya toleransi beragama di Indonesia.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai kebebasan berekspresi di Indonesia dewasa ini justru memberi celah pada kelompok radikal untuk unjuk gigi sekaligus memecah belah persatuan bangsa.
"Kelompok radikal mengekspresikan pikiran dan gerakannya yang berpotensi menggerogoti NKRI melalui isu SARA, provokasi permusuhan, dan terorisme," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat refleksi akhir tahun di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (30/12).
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa saja yang dipamerkan Ustaz Solmed di media sosial? Ustaz Solmed menjadi perbincangan di media sosial karena kerap memamerkan gaya hidup mewahnya, memicu respons netizen.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Apa saja tantangan media massa di tahun politik? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
-
Kenapa kata-kata lucu di media sosial bisa menghibur? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi melahirkan banyak situs internet dan media sosial yang ternyata dimanfatkan kelompok radikal menebar pengaruh ke masyarakat. PBNU melihat pemerintah tak siap mengatasi radikalisme yang tumbuh subur di dunia maya.
"Toleransi digempur setiap hari oleh tayangan dan konten radikal yang begitu mudah disebar dan viral di media sosial," kata dia.
Said Aqil mengingatkan, gerakan radikalisme merupakan pintu masuk bagi tindakan terorisme. Negara punya pekerjaan rumah untuk lebih serius mengikis gerakan radikal untuk meredam teror.
Doktor lulusan universitas Ummul Qura, Mekkah, Arab Saudi ini melihat, salah satu dampak radikalisme yang dirasakan saat ini adalah menurunnya toleransi beragama di Indonesia. Ini berbahaya karena dapat merusak konstruksi NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Gangguan terhadap kebebasan menjalankan ajaran agama dan keyakinan masih kerap terjadi dan dilakukan oleh kelompok-kelompok intoleran. PBNU menyerukan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas kelompok intoleran yang melanggar hukum dan juga ketertiban sosial.
"Tanpa ketegasan pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak aksi-aksi intoleran, negara akan kalah oleh kelompok yang menggunakan kekerasan untuk memaksakan kehendak," kata dia.
Baca juga:
Dapat restu kiai, warga NU bisa dapat dana usaha hingga Rp 10 juta
200 Personel NU disiagakan amankan malam Natal di Depok
Gus Ipul: Isu makar bagian dari dinamika politik
Ketum PBNU: Jika tak ada bukti, terduga makar harus segera dilepas
Banyak kiai dihina, Banser di Jateng siapkan 112 ribu personel
PBNU sebut Salat Jumat di jalan tak sah setelah analisa kitab kuning