PDIP: Bung Karno Bukan Sekadar Pemimpin Bangsa Indonesia, tetapi Dunia
Basarah menuturkan, dari dalam maupun luar negeri banyak yang menulis tentang Bung Karno hingga saat ini.
Sang Proklamator Soekarno alias Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970. Tetapi pemikiran dan gagasannya terus hidup.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah ketika Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (21/6).
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Kapan Soekarno dan Hatta diculik oleh para pemuda? Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok.
-
Kapan Soekarno diasingkan di Bengkulu? Masa pengasingan Soekarno mulai tahun 1938 sampai 1942 ini telah muncul jalinan asmara dengan Fatmawati setelah sang presiden aktif dalam kegiatan kepemudaan Bengkulu.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
Basarah menuturkan, dari dalam maupun luar negeri banyak yang menulis tentang Bung Karno hingga saat ini.
"Sudah 53 tahun lamanya Bung Karno wafat meninggalkan kita, tetapi rupanya kematian Bung Karno tidak berkaitan langsung dengan jasa-jasa beliau terhadap bangsa dan tanah air. Bung Karno adalah tokoh legendaris yang tidak lekang sejarah, 53 tahun lalu beliau wafat, tetapi namanya terus dibicarakan hingga hari ini," kata wakil ketua MPR RI ini.
Basarah mengatakan, banyak ilmuwan, sejarawan, akademisi yang selalu mengulang menulis buku sejarah Bung Karno dalam berbagai perspektif. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga mengakui kehebatan Bung Karno.
"Beberapa hari lampau, UNESCO, lembaga di bawah PBB, telah menetapkan pidato Bung Karno yang sangat monumental di depan sidang PBB pada 31 September 1960 telah ditetapkan sebagai dokumen sejarah. Dunia begitu mengagumi Bung Karno dan pemikiran Bung Karno. Dia bukan sekadar pemimpin bangsa Indonesia, tetapi pemimpin dunia," kata Basarah.
Pidato Bung Karno berjudul To Build the World A New (Membangun Tata Dunia Kembali) ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World (MoW).
Nama Bung Karno pun banyak diabadikan negara lain. Misalnya, di Kota Kairo, Mesir terdapat nama jalan Ahmed Soekarno.
"Bangsa Mesir menghormati jasa-jasa bung Karno karena menjadi inspirasi kemerdekaan bangsa Mesir. Bung Karno juga pernah berjasa menyelamatkan Universitas Al-azhar Kairo dari upaya pembubaran pada waktu itu," kata Basarah.
Bung Karno, lanjut dia, memberikan nasihat kepada Presiden Mesir kala itu Gamal Abdul Nasser agar tidak membubarkan Universitas Kairo. "Dan hingga saat ini Universitas Al-azhar Kairo berdiri sebagai universitas Islam tertua," tegas Basarah.
Dalam acara ini, hadir Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Hamka Haq, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah.
Secara virtual hadir Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri.
Dalam Haul ke-53 Bung Karno ini, terdapat tausiah kebangsaan sekaligus testimoni Bung Karno yang disampaikan oleh Muhadjir Effendy. Selain itu, DPP PDIP juga memberikan santunan kepada anak yatim.