PDIP dan PKB kedodoran lawan Demokrat di Jatim
"Partai Demokrat menjadi partai paling solid di Pilgub Jatim dalam mendukung Khofifah. Hal ini berbeda dengan PDIP dan PKB yang terlihat belum solid dalam mendukung pasangan Gus Ipul-Puti," ujar Haryadi dalam perbincangan dengan merdeka.com, Minggu (18/3).
Beberapa lembaga merilis hasil survei terkait Pilgub Jatim. Namun hingga kini siapa pemenang dalam pertarungan di Jatim masih belum bisa ditentukan.
Hal ini terjadi karena beda lembaga survei beda pula hasilnya. Ada yang memenangkan pasangan Khofifah-Emil, namun ada juga yang memenangkan pasangan nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa tujuan utama dari kampanye Pilkada? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
Meski demikian, pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi mengungkap bahwa ada kesamaan dari hasil survei beberapa lembaga yang sudah dirilis. Kesamaan itu adalah soal solidnya dukungan partai pengusung pasangan Khofifah-Emil, sementara partai pengusung pasangan Gus Ipul-Puti masih belum kuat.
"Partai Demokrat menjadi partai paling solid di Pilgub Jatim dalam mendukung Khofifah. Hal ini berbeda dengan PDIP dan PKB yang terlihat belum solid dalam mendukung pasangan Gus Ipul-Puti," ujar Haryadi dalam perbincangan dengan merdeka.com, Minggu (18/3).
Hal ini merujuk hasil survei yang dirilis Lembaga Poltracking soal Pilgub Jatim hari ini. Hasil survei Poltracking, Partai Demokrat solid mendukung pasangan Khofifah-Emil dengan 78 persen. Hanya 14,6 persen kader partai besutan SBY di Jatim yang memilih pasangan Gus Ipul sedang 7,4 persen lainnya tidak menjawab.
Untuk PDIP, hanya 54, 3 persen kadernya di Jatim yang menyatakan bakal memilih Gus Ipul-Puti. Sedangkan 34, 7 persen lainnya memilih Khofifah dan 8 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Hal yang sama juga terjadi di tubuh PKB. Meski kuat mengakar di Jatim, partai NU ini juga belum solid menatap Pilgub. 50,5 Persen warga PKB justru memilih pasangan Khofifah-Emil sedangkan 42 persen yang memilih Gus Ipul-Puti. Sedang sisanya 7,5 persen memilih tidak menjawab atau tidak tahu.
"Selain Poltracking beberapa lembaga survei juga menyatakan hal yang sama. Partai Demokrat konsolidasinya tertinggi di Jatim. Sedangkan PDIP dan PKB yang basisnya kuat di Jatim malah kedodoran," tambahnya.
Lebih jauh Haryadi mengungkapkan bahwa pertarungan di Pilgub Jatim bukan hanya antara Khofifah melawan Gus Ipul. Rivalitas sesungguhnya terjadi antara Partai Demokrat cs melawan PDIP-PKB cs.
"Yang perlu dipertanyakan adalah dukungan dari PDIP dan PKB yang katanya solid, tetapi merujuk hasil survei terlihat bahwa keduanya kedodoran di kandang atau basis nya sendiri," imbuhnya.
(mdk/hhw)