PDIP Tak Persoalkan Parlemen Didominasi Pendukung Prabowo
Ketua DPP PDIP, MH Said Abdullah, menilai tidak masalah jika parlemen didominasi pendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke dalam koalisi pendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto, membuat parlemen akan dikuasai oleh partai-partai pendukung pemerintahan 2024-2025.
Ketua DPP PDIP, MH Said Abdullah, merasa hal itu tidak masalah. Menurut Said, untuk lima tahun ke depan, seharusnya Indonesia tidak lagi disibukkan dengan perbedaan pandangan politik. Namun fokus kepada tantangan yang lebih besar dihadapi bangsa.
"Bahwa di DPR didominasi kekuatan koalisi pendukung Presiden Prabowo, tapi saya yakin DPR ke depan akan jauh lebih baik karena tantangan berbeda. Yang dihadapi tantangan eksternal juga geopolitik, rantai pasok lokal jauh dari sempurna perang di mana-mana," kata Said Abdullah, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10).
Meski begitu, Said menjanjikan DPR untuk lima tahun ke depan akan lebih baik dari periode sebelumnya. DPR kata dia akan jauh lebih produktif dalam menghasilkan Undang Undang yang diperlukan masyarakat.
Selain itu, lanjut Ketua Badan Anggaran DPR 2024-2029 itu, PDIP di DPR akan kerap melancarkan kritik membangun kepada pemerintah. Tujuannya tidak lain supaya pemerintah dapat mewujudkan rencana-rencana yang sudah disiapkan untuk membangun bangsa.
"DPR akan menata dirinya untuk lebih baik ke depan dan lebih produktif melahirkan berbagai undang-undang yang memang diperlukan oleh masyarakat," ujar Said.
Diketahui pada Pileg 2024 ini, PDIP keluar sebagai pemenang dengan perolehan 25.387.279 suara atau 16,72 persen. Dengan hasil itu, PDIP memiliki sebanyak 110 kursi di DPR.
Kemudian di belakang PDIP ada Partai Golkar yang mendapatkan 23.208.654 suara atau 14,78 kursi. Dan Golkar berhak atas 102 kursi di DPR.
Di urutan ketiga adalah Partai Gerindra yang mendapatkan 20.071.708 suara atau 13,57 persen. Partai Gerindra akan memiliki 86 kursi di DPR.
Berikutnya adalah Partai Nasdem yang mendapatkan 14.660.516 suara atau 9,66 persen dengan raihan kursi sebanyak 69 kursi. Di bawah Nasdem ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang meraih 16.115.655 suara atau 10,62 persen sehingga berhak atas 68 kursi DPR.
Di urutan enam adalah PKS yang mendapatkan 12.781 suara atau 8,42 suara dan berhak atas 53 kursi di DPR.
Lalu Partai Amanat Nasional yang mendapatkan 10.984.003 suara atau 7,24 persen dengan perolehan 48 kursi DPR. Terakhir adalah partai Demokrat yang mendapatkan 11.283.160 suara atau 7,43 persen dengan perolehan 44 kursi DPR.
Sampai sekarang Partai yang belum dipastikan masuk ke dalam barisan pendukung Prabowo hanya PDIP. Sisanya, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, PKS, PAN dan Demokrat merupakan pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
Reporter: Febrian Fachri