Pedagang sapi di Bandung protes dan kecewa Bulog gelar pasar murah
Pedangan berharap dengan mogok jualan, harga daging bakal kembali normal.
Aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi diharapkan dapat menekan harga yang terus melambung. Namun penjual daging sapi kecewa, karena pemerintah justru menggelar operasi pasar murah (OPM).
Bulog Divre Jabar menggelar OPM di Kota Bandung di tiga pasar, yakni Kosambi, Cihaurgeulis, dan Sederhana. Satu kilogram daging sapi dijual Rp 90 ribu.
"Kita ini sedang lakukan protes, tapi susah lawan pemerintah. Tadinya mogok tuh sebagai bentuk kekecewaan dan minta dukungan, sekarang (pemerintah) malah jualan," kata Asep (40) pedagang daging sapi di Pasar Kosambi, Senin (10/8).
Asep mengaku tetap akan menggelar aksi mogok dagang hingga edaran Asosiasi Pengusaha Daging dan Sapi Potong Indonesia (Apdasi) Kota Bandung habis, yakni Rabu (12/8).
"Kita tetap melakukan aksi ini sampai waktu yang ditentukan," ujarnya.
Dia berharap, sampai aksi mogok yang dilakukan pemerintah bisa terus menekan harga daging sapi yang kini malah melambung. Per Jumat (7/8) harga daging sapi ada di angka Rp 130 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ferry Sofwan mengatakan, aksi mogok jualan sapi yang dilakukan sebagai bentuk keberatan terhadap pemerintah yang membatasi kuota daging impor. Untuk kuartal pertama dan kedua, kuota sapi impor berada di kisaran 250 ribu ekor per triwulan. Namun di kuartal ke tiga, pemerintah membatasi kuota hanya 50 ribu ekor.
Disperindag Jabar berharap kepada pedagang sapi untuk tidak berlama-lama melakukan aksi mogok jualan. "Mogoknya jangan terlalu lama, masyarakat butuh daging ini," ungkapnya.