Pedihnya Gas Air Mata di Kawasan Palmerah Masih Terasa hingga Pagi Ini
Demo pelajar di depan DPR pada Senin (30/9) malam berujung bentrok. Aparat terpaksa menembakkan gas air mata di kawasan sekitar gedung Parlemen yakni Palmerah, Slipi hingga Semanggi untuk memukul mundur pendemo.
Demo pelajar di depan DPR pada Senin (30/9) malam berujung bentrok. Aparat terpaksa menembakkan gas air mata di kawasan sekitar gedung Parlemen yakni Palmerah, Slipi hingga Semanggi untuk memukul mundur pendemo.
Massa baru dapat dibubarkan pada Selasa (1/10) dini hari. Hingga pagi Pukul 06.45 WIB, sisa gas air mata masih sangat terasa di sekitar kawasan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Apa tujuan utama para kepala desa dalam melakukan demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Mereka memandang revisi UU Desa dibutuhkan untuk memberikan kepastian hukum terkait masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 8 tahun atau 9 tahun.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
Kawasan sekitar stasiun Palmerah atau tepatnya berada di belakang Gedung DPR, aktivitas sudah berjalan normal. Namun, tiap warga mengenakan masker lantaran gas sisa air mata masih terasa pedih.
"Masih pedih banget (mata) saya, pengin cepat-cepat sampai kantor," kata Arya salah satu penumpang KRL saat menunggu Ojol di Palmerah.
Sementara pasukan oranye juga masih mengenakan pasta gigi di wajah dan masker saat menyapu jalanan di kawasan Palmerah dan Slipi. "Saya nyapu dari KS Tubu ke sini (Palmerah), pakai odol, tapi tetep perih banget," ucap Galih, salah satu petugas pasukan oranye.
Di sepanjang kawasan dekat stasiun Palmerah, jalanan sudah bersih dari sampah pendemo. Namun, di kawasan KS Tubun dan Pejompongan sisa-sisa batu masih banyak dan tengah dibersihkan oleh petugas.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan puluhan orang yang terlibat demo rusuh pada Selasa dinihari WIB. Polisi mengamankan puluhan orang tersebut di berbagai titik bentrok seperti Simpang Susun Semanggi, di Jalan Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto.
Ada 30 orang yang diamankan dan dibawa ke dalam Polda Metro Jaya. Kepolisian mengamankan orang tersebut usai berhasil mengendalikan situasi sekitar pukul 11 malam.
Saat ini pihak kepolisian sudah mencabut blokade jalan dari Cawang menuju Slipi. Namun untuk tol dalam kota blokade tersebut belum dicabut.
Akibat bentrok tersebut, sejumlah korban juga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Salah satunya adalah di RS Angkatan Laut Mintohardjo yang terletak di kawasan Bendungan Hilir.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi Amankan Dua Residivis Diduga Provokator Demo Ricuh di Bandung
Kapolri dan Panglima Tinjau Anggota Bertugas Amankan Demo di DPR
Demo di DPRD Solo Berakhir, 4 Polwan Terkena Lemparan Batu
Mobil di Depan Polsek Tanah Abang Dibakar Massa
Mahasiswa Diimbau Jangan Alergi Dengan Politik