Pelajar SMK bunuh pasangan sejenisnya usai kenalan via Facebook
Tidak ada kegelisahan terlihat di wajah pelaku, saat diamankan dan dihadapkan dengan penyidik.
Dugaan kisah hubungan cinta sejenis, pelajar SMK Ramsul (15) dan Imam Khotib (35), berujung tragis. Khotib tewas di tangan Ramsul. Perkenalan keduanya belakangan diketahui berawal dari sama-sama memiliki hobi memodifikasi motor.
Hobi yang sama, hingga akhirnya bertemu di Facebook, menumbuhkan ketertarikan yang tidak biasa dari Khotib. Dia berhasrat mendekati Ramsul, hingga akhirnya bertemu 3 kali dalam 2 bulan terakhir.
"Hobi modifikasi motor, dari facebook dan chatting, akhirnya bertemu. Itu kita lihat dari motor korban (Khotib)," kata Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang, Iptu Heru Santoso, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Sabtu (30/4) malam.
Heru mengungkapkan, keterangan yang diberikan pelaku Ramsul cukup mengejutkan. Khotib mengakui sangat menyukainya. Rasa suka itu ditunjukkan Khotib, dengan cara sering dan terus menghubunginya.
"Lantas apakah pelaku juga menyukai korban, itu belum tahu. Kita masih menelusurinya. Karena pelaku takut hubungannya disebarkan di media sosial, hubungan seperti apa itu, itu masih jadi tanda tanya," ujar Heru.
"Korban bilang ke pelaku, apa yang sudah kita lakukan bersama. Nah, yang sudah kita lakukan bersama ini kan yang menjadi tanda tanya. Memang ada bagian hal menarik dari setiap peristiwa. Itu nanti kita kembangkan lagi, dia (Ramsul) masih belum mengakui hubungan seperti apa, tapi kita kasih kesempatan untuk pelaku berpikir. Kalau mau membela diri, ya mesti jujur apa sebenarnya hubungan dengan korban, sejauh apa?" tambahnya.
Dari sisi tempat tinggal, korban dan pelaku sendiri bertempat tinggal berjauhan. Korban tinggal di Jalan Letjend S Parman di kecamatan Samarinda Ulu, sementara pelaku bertempat tinggal di kawasan kampung Bendang, kecamatan Sungai Kunjang.
"Itu juga tanda tanya, kok bisa ketemu mereka berdua. Ternyata, berawal dari facebook. Alibi pelaku, hanya diraba-raba (kemaluannya) oleh korban. Tapi kecil kemungkinannya kalau hanya diraba-raba, dielus-elus, bisa sejauh itu (membunuh Khotib)," terangnya.
Namun dari sisi psikologi, menurut Heru, berkaca dari hubungan cinta sejenis yang pernah terjadi di daerah lain di Indonesia, seperti kasus Rian, yang sempat buat heboh publik itu, tidak menutup kemungkinan pelaku cemburu terhadap korban.
"Sehingga dia (Ramsul) marah. Kasus Rian juga jadi pelajaran, Rian marah dengan pasangan prianya," ujar Heru lagi.
Keterangan saksi-saksi untuk memperkuat penyelidikan dan penyidikan, menurut Heru, sejauh ini telah meminta keterangan 8 orang saksi, mulai penemu jenazah Khotib hingga rekan-rekan pelaku sama-sama pelajar.
"Juga ada saksi dari dokter yang menyebutkan 1 luka tikaman di leher. Jadi, ini juga sebagai peringatan siapa saja, agar hati-hati dengan setiap orang yang mengajak perkenalan di media sosial. Kami juga tidak menyangka, pelakunya pelajar. Kami pikir adalah orang dewasa. Atau mungkin perampokan terhadap korban," ucapnya.
Selain itu, Heru pun merasa aneh karena tidak ada kegelisahan terlihat di wajah Ramsul, saat diamankan dan dihadapkan dengan penyidik unit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang. Lazimnya, anak beranjak remaja seusianya ketakutan apabila melakukan kesalahan, bahkan hingga bertemu dengan petugas kepolisian.
"Anak itu cerdas, dan pemberani. Mestinya anak-anak itu ketakutan, menyesal, ini malah tidak. Tenang saja penampilannya," ucapnya.
"Senin (2/5) nanti rencananya kita jadwalkan pemeriksaan lanjutan kepada pelaku. Jadi, dua malam ini, dia akan mempertimbangkan apa yang akan dia sampaikan nanti," tutupnya.
Diketahui, jenazah pria, ditemukan Senin (25/4) lalu, di sekitar kawasan perusahaan tambang, di kecamatan Sungai Kunjang. Dari motor yang ditemukan di lokasi kejadian, diketahui milik Imam. Upaya kepolisian pun dilakukan menelusuri akun facebook.
Akhirnya ditemukan percakapan Khotib mengarah ke Ramsul, yang masih duduk di bangku SMK. Ramsul diamankan kepolisian, dan akhirnya mengakui telah membunuh Khotib dengan menikam lehernya, lantaran Khotib, berencana menyebarluaskan perilaku seksnya kepada Ramsul, melalui media sosial.
Baca juga:
Bunuh guru, tukang bangunan ditembak polisi saat hendak ditangkap
Pelajar SMK bunuh kekasihnya diduga pernah disodomi
Diduga terlibat cinta sejenis, siswa SMK di Samarinda bunuh pasangan
Bunuh istri & 2 anak dengan sadis, Armadanial jalani tes kejiwaan
Armadanial sang jagal keluarga terancam hukuman mati
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Kenapa pesta pernikahan itu sepi? Menurut informasi video, sepinya pesta pernikahan itu merupakan bentuk pembalasan dari masyarakat setempat karena pemilik hajatan jarang bermasyarakat selama di kampung.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Bagaimana suasana pesta pernikahan tersebut? Resepsi ini dihadiri oleh berbagai pejabat dan tamu penting lainnya, memberikan suasana yang meriah dan penuh kebersamaan.
-
Apa yang dimaksud dengan sungkeman dalam pernikahan? Sungkeman merupakan salah satu adat istiadat dalam pernikahan yang masih sering dilakukan dalam budaya Indonesia. Kata sungkeman berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah menghormati atau memberi penghormatan kepada orang yang lebih tua atau yang lebih tinggi derajatnya.