Pelajari Pelatihan Vokasi, Kirgizstan Kunjungi 4 Balai Latihan Kerja
Delegasi Kirgizstan mengunjungi BLK Bandung dan BLK Lembang. Dan pada tanggal 21 sampai dengan 22 November 2019 direncanakan akan mengunjungi BLK Semarang dan BLK Solo.
Tertarik mempelajari sistem pendidikan dan pelatihan Vokasi di Indonesia, Kirgizstan mengirimkan 14 delegasinya untuk melihat lebih dekat pelatihan vokasi di 4 Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan.
Hari ini, Selasa (19/11), delegasi Kirgizstan mengunjungi BLK Bandung dan BLK Lembang. Dan pada tanggal 21 sampai dengan 22 November 2019 direncanakan akan mengunjungi BLK Semarang dan BLK Solo.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang sedang dimatangkan oleh Kemnaker? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan PMI antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Apa yang diharapkan Kemnaker dari BPVP Belitung? “Usia 4 tahun BPVP Belitung ini adalah usia yang sangat muda. Namun demikian, kami berharap BPVP Belitung menjadi tempat bagi SDM khususnya yang ada di Pulau Belitung ini, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atau juga di tempat lain yang ingin meningkatkan keterampilan, meningkatkan kompetensinya yang itu sangat diharapkan menjadi modal untuk bisa bersaing dalam pasar kerja yang sangat ketat," ucap Sekjen Anwar.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan observasi terhadap implementasi Sistem Pelatihan Kerja Nasional, khususnya kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) termasuk pelaksanaan Sertifikasi Uji Kompetensi," ungkap Sekretaris Ditjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan, Surya Lukita.
Kirgizstan Kunjungi 4 Balai Latihan Kerja ©2019 Merdeka.com
Hal tersebut disampaikannya seusai menerima Delegasi Kementerian Pendidikan dan Sains Republik Kirgizstan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (18/11).
Dalam rangka menekan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia kompeten, Pemerintah Republik Kyrgyzstan telah mengeluarkan kebijakan terkait optimalisasi pendidikan professional serta pengembangan sumber daya manusia.
"Ini merupakan kunjungan pertama dari Delegasi Kirgizstan, dan tentu kita sangat menyambut baik atas kunjungan ini, karena nantinya kita bisa saling berbagi informasi satu sama lain terkait pengembangan pelatihan vokasi dari kedua negara," kata Surya.
Surya menyampaikan saat ini Kirgizstan dihadapkan pada persoalan mengenai Strategi Pengembangan Pendidikan Nasionalnya, menurutnya sistem TVET (Technical and Vocational Education Training) yang ada di Kirgizstan, masih belum memenuhi persyaratan untuk menghasilkan tenaga kerja profesional dan memiliki kompetensi.
Kirgizstan Kunjungi 4 Balai Latihan Kerja ©2019 Merdeka.com
"Maka dari itu, kita paparkan mengenai implementasi konsep TVET yang telah kita jalankan sampai saat ini yang pada akhirnya nanti akan menghasilkan suatu output berupa sertifikasi atau pengakuan kompetensi bagi mereka yang telah kompeten dibidangnya masing-masing,ungkap Surya".
Dalam kunjungan ini, Delegasi Kirgizstan akan berada di Indonesia dan melakukan studi banding dari tanggal 17 s.d. 23 November 2019, dan dipimpin oleh Deputy Head of the Departement of Education, Culture and Sports dan didampingi oleh 13 (tiga belas) pejabat senior Kirgizstan dari perwakilan pemerintah, sektor swasta, akademisi dan lembaga pelatihan vokasi.
(mdk/hhw)