Pelaku Demo 22 Mei di Jakbar Dijanjikan Rp100 Ribu, Hingga Ditangkap Belum Dibayar
F (15) salah satu pelaku warga Lubang Buaya mengaku ikut dalam kericuhan karena diajak seseorang lewat media sosial. "Saya berangkat cuma pakai pakaian koko, belum dibayar nanti bayarnya katanya. Saya hanya diajak," ujarnya.
Sebanyak 183 orang ditangkap terkait kerusuhan di wilayah Petamburan dan Slipi, Jakarta Barat pada 21-22 Mei. F (15) salah satu pelaku warga Lubang Buaya mengaku ikut dalam kericuhan karena diajak seseorang lewat media sosial.
"Saya itu diajak pak, dari media sosial. Saya dapat Rp100 ribu sama makan buka puasa," ujarnya saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (23/5).
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan demo terkait revisi UU Desa dilakukan? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Ajakan itu dia iyakan dan berangkat bersama empat orang lainnya. Namun hingga dijebloskan ke tahanan, F belum menerima bayaran.
"Saya berangkat cuma pakai pakaian koko, belum dibayar nanti bayarnya katanya. Saya hanya diajak," ujarnya.
Kepada merdeka.com, I warga Slipi yang melihat kelompok perusuh sempat bertanya kedatangan mereka diperintahkan oleh siapa.
"Saya tanya, pak ke sini siapa suruh. Dia jawab kalau ada yang nyuruh dan dibayar Rp300 ribu," kata I (55).
I sempat menyarankan agar massa tersebut pulang ke rumah masih-masing. Mengingat, bulan puasa dan sebentar lagi Lebaran.
"Pak, mendingan pulang inget anak sama istri. Kalau bapak kenapa-kenapa gimana, ini mau Lebaran. Cuma karena Rp300 ribu nanti bapak kenapa-kenapa mendingan pulang," saran I.
Sementara itu jajaran Polres Metro Jakarta Barat menemukan uang Rp 20 juta dari sejumlah amplop. Uang tersebut rencananya diduga akan diberikan sebagai imbalan kepada para pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menegaskan, masing-masing para perusuh itu akan menerima imbalan sebesar Rp100 hingga Rp200 ribu per orang.
"Ini kita sita semua dari tersangka dan ada berita acaranya dan diakui oleh tersangka dalam BAP bahwa telah menerima uang dari seseorang," kata Hengki.
Hengki mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki siapa oknum yang menjadi dalang dan membayar para pelaku kerusuhan ini. "Masih kita dalami ya dalangnya, masih kita cari," ujar Hengki.
Baca juga:
Ombudsman Bakal Panggil Kepolisian Terkait 7 Orang Meninggal Saat Ricuh 21-22 Mei
Empat dari 257 Tersangka Kerusuhan 21-22 Mei Positif Narkoba
183 Ditangkap Terkait Demo 22 Mei di Jakbar, Ditemukan Zat Tertentu di Bom Molotov
Ambulans Bawa Batu di Demo 22 Mei Tercatat Milik PT Arsari
Lokasi Mobil Terbakar di Petamburan Jadi Tempat Ngabuburit Warga
Mobil Yang Terbakar Akibat Demo 22 Mei Bisa Dapat Asuransi? Ini Penjelasan AAUI
Polisi Rilis Tersangka dan Ambulans yang Dipakai Kerusuhan 22 Mei