Pelaku pencuri emas di Kotim tewas ditembak polisi
Pelaku diduga kuat terlibat pencurian emas seberat 85 gram milik Wati (45) warga Sampit.
Hendra (25) pelaku pencurian ditembak mati polisi Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Selasa (22/3) dini hari. Hendra ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap polisi.
"Hal itu terbongkar berdasarkan keterangan dua rekan tersangka yang juga ditangkap polisi, yakni Usai dan Amat," kata Kasat Reskrim M Ali Akbar di Sampit, Rabu (23/3).
Ali menambahkan, pelaku Hendra diduga kuat terlibat pencuri emas seberat 85 gram milik Wati (45) warga Sampit.
Selain itu, masih kata Hendra, tersangka merupakan pelaku pencurian dengan pemberatan (Curat) di beberapa tempat kejadian perkara (TKP). Dengan sasaran rumah warga yang tidak ada penghuninya, dan juga warga yang sedang tertidur pulas.
Hendra dalam menjalankan aksi kejahatannya ternyata berkelompok, mereka mengambil barang-barang elektronik seperti telepon genggam, perhiasan, bahkan kamera yang harganya jutaan rupiah.
"Yang pastinya, barang-barang bernilai dan cepat laku jual yang menjadi target utama kelompok curat itu," jelas Hendra.
Menurut Ali Akbar, dalam penangkapan tersangka polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa puluhan telepon genggam dengan berbagai merek.
"Telepon genggam milik istri Hendra juga disita, karena itu merupakan salah satu hasil dari pencurian yang dilakukan oleh pelaku," tegas Ali.
Meski sudah mendapatkan sejumlah barang bukti polisi terus mengembangkan kasus itu, dengan harapan berhasil menyita barang hasil curian lain yang sudah berhasil dijual oleh tersangka.
"Berdasarkan keterangan rekan tersangka, yakni Usai dan Amat, dalam menjual barang curian sangat beragam. Tergantung jenis dan kualitas barang. Namun yang pastinya lebih murah dibanding membeli di sejumlah toko," paparnya.
Seperti diberitakan Antara, Hendra berhasil dibekuk setelah polisi menangkap tersangka utama bernama Usai pada Senin (21/3) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setelah itu Amat, dibekuk di Jalan Rindang Setia Baamang.
Namun dalam penangkapan itu yang tewas Hendra karena pelaku melawan, bahkan dua orang anggota polisi serta satu warga terluka di bagian dada dan tangan, akibat sabetan pisau sehingga aparat langsung menembak kaki dan badannya hingga tewas.