Pelaku pengurasan rekening pegawai Bawaslu DKI ditangkap
AZ ditangkap di Lebung Gajah, Sumatera Selatan. Saat ini polisi juga sedang memburu dua orang rekan pelaku yang juga diduga terlibat dalam aksi ini. "Ada beberapa kelompok yang melakukan pembobolan dan dua anggotanya lagi belum ditangkap," kata Khoiruddin.
Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil meringkus pelaku pengurasan uang di rekening bank milik pegawai Bawaslu DKI Jakarta. Penangkapan pelaku, AZ (20) berawal dari video viral di media sosial yang diunggah oleh korban atas nama Andi Maulana. Andi mengaku mengalami kerugian akibat uangnya di BRI hilang.
Kanit III Subdit Cyber Crime Diskrimsus Polda Metro Jaya, Kompol Khairuddin menyampaikan pelaku mengaku sebagai karyawan bank saat menelepon korban. Saat melakukan aksinya, pelaku menanyakan beberapa pertanyaan kepada korban dengan pilihan jawaban 'benar' atau 'tidak'.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu "Cembengan"? Tradisi tebu manten atau Cembengan merupakan sebutan yang sering dikatakan oleh masyarakat sekitar Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta.
"Pelaku meminta kode OTP (One Time Password). OTP dimasukkan ke aplikasi belanja online untuk melakukan transaksi," jelasnya saat rilis di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kamis (22/3) siang.
Setelah mendapatkan kode OTP dari korban, pelaku menggunakannya untuk bertransaksi melalui aplikasi belanja online seperti mataharimall.com, OVO Top Up dan My Telkomsel. "Pelaku dengan leluasa mengambil uang nasabah melalui aplikasi belanja online," ujarnya.
AZ ditangkap di Lebung Gajah, Sumatera Selatan. Saat ini polisi juga sedang memburu dua orang rekan pelaku yang juga diduga terlibat dalam aksi ini. "Ada beberapa kelompok yang melakukan pembobolan dan dua anggotanya lagi belum ditangkap," kata Khoiruddin.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa 17 unit ponsel, dua unit router, empat modem dan selembar kartu keluarga (KK). Kerugian sementara korban saat ini mencapai Rp 37 juta.
Dalam rilis tersebut, tim Subdit Cyber Crime menghadirkan korban. Kepada wartawan, Andi Maulana menyampaikan terima kasih kepada polisi yang berhasil menangkap pelaku. Ia berharap dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat sehingga tak ada lagi korban berikutnya.
"Rasa syukur saya setidaknya sudah terobati dengan tertangkapnya pelaku," ujarnya.
Andi juga menyampaikan permohonan maaf kepada BRI atas video viralnya yang sempat membuat resah masyarakat. "Dengan konferensi pers ini masyarakat tidak perlu resah dan bisa membuat kondisi perbankan jadi lebih baik," tandasnya.
Baca juga:
Bobol kartu kredit warga asing, 3 penghuni 'Kolam Tuyul' dibekuk Polda Jatim
Mantan pengurus masjid di Tangsel berulang kali bobol kotak amal
Jadi target skimmer, Polda Yogyakarta buka posko aduan bagi nasabah
Cari modal pulang kampung, pemuda pengangguran ditangkap usai mencuri di rumah kosong
Polisi kembali tangkap 1 WNA terkait skimming, total ada 6 pelaku