Pelantikan Wantimpres kental nuansa politik, ini komentar Gerindra
"Ini hak prerogratif presiden untuk mengangkat siapa saja yang bisa memberi nasihat ke presiden, sah-sah saja."
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon turut angkat bicara terkait pelantikan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang baru saja dilantik. Wantimpres yang berjumlah 9 orang tersebut terdiri dari politisi-politisi partai pendukung pasangan Jokowi-JK dan sebagian lagi ada yang berasal dari tokoh ormas.
"Ini hak prerogratif presiden untuk mengangkat siapa saja yang bisa memberi nasihat ke presiden, sah-sah saja. Yang penting bisa memberi kontribusi kepada presiden," kata Fadli usai pelantikan Wantimpres di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/1).
Lebih lanjut, secara lugas Fadli enggan menyebut bahwa susunan Wantimpres amat kental dengan nuansa politik. Mereka politisi-politisi yang belum mendapatkan jabatan, oleh Presiden Jokowi diberi kedudukan menjadi Wantimpres.
"Kalau saya lihat ada tokoh-tokoh ormas, politik, NU, Muhammadiyah. Secara track record mudah-mudahan bisa bertindak bijak, loyal. Loyal itu menerima dan menyampaikan apa adanya ke presiden," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk membantunya di pemerintahan. Sembilan anggota Wantimpres itu adalah Abdul Malik Fajar (Muhammadiyah), Ahmad Hasyim Muzadi (NU), Yan Darmadi, M Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana, Sidharto Danusubroto, Sri Adiningsih, Subagyo Hadi Siswoyo dan Suharso Monoarfa (PPP).
Seperti diketahui, beberapa nama seperti Rusdi Kirana (PKB), Sidharto (PDIP) dan Subagyo (Hanura) adalah mantan Timses Jokowi saat pilpres lalu.