Pemaki Petugas di Bogor, Kakak Kelas Bima Arya Semasa SMA
"Yang saya kenal orangnya kalem dan santun," kata Bima, Senin (4/5).
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengenal sosok laki-laki yang memaki petugas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Minggu (3/5).
Menurut Bima, orang tersebut merupakan kakak kelasnya semasa bersekolah di SMAN 1 Bogor, bernama Endang (44). Bima menegaskan, hal tersebut tidak menjadi jaminan dia bebas dari penerapan PSBB.
-
Kenapa Bima Arya menganggap Depok lebih panas dibandingkan Bogor? Bima sering olahraga lari di Bogor hingga menjelang siang. Namun katanya, cuaca Bogor tidak seterik seperti Depok. “Yang jelas panas bagi orang Bogor. Saya ke sini tadi ya saya terbiasa lari di Kebun Raya sampai jam 10.00 - 11.00 itu masih sejuk, jalan masih nyaman. Begitu ke sini (Depok), walaupun cuma setengah jam kok panas,”
-
Bagaimana respon Aria Bima terhadap peluang Budi Djiwandono maju Pilgub Jakarta? Sekretaris Tim Pemenangan Pilkada Aria Bima, merespons peluang politikus Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono atau biasa disapa Budi maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno membantu pemerintah Blora? Pasalnya secara tidak langsung separuh hidup Mbah Sugiyarno digunakan untuk membantu pemerintah setempat memperkenalkan kualitas produk kayu jati Blora hingga diakui dunia.
-
Apa yang membuat Bima Arya merasa kepanasan saat safari politik di Depok? Bima menyebut cuaca Depok terasa terik. “Kok panas pisan Depok teh,” kata Bima usai mengunjungi Situ Rawakalong, Cimanggis, Depok, Rabu (15/5).
-
Dimana Bima Arya merasakan kepanasan saat safari politik di Depok? Bima menyebut cuaca Depok terasa terik. “Kok panas pisan Depok teh,” kata Bima usai mengunjungi Situ Rawakalong, Cimanggis, Depok, Rabu (15/5).
-
Bagaimana Bima Prawira menjalani pemeriksaan sebagai tersangka? Sekarang saudara BP sudah diperiksa sebagai tersangka tadi penyidik memberikan 37 pertanyaan kurang lebih," ujarnya.
"Yang saya kenal orangnya kalem dan santun," kata Bima, Senin (4/5).
Bima juga mengingatkan agar petugas tetap sabar dan menjalankan tugas dengan baik selama penerapan PSBB di Kota Bogor.
"PSBB sudah dipertimbangkan dengan matang, untuk kebaikan semua. Harus ditaati. Di mobil, pengemudi harus sendiri, karena sulit mengidentifikasi suami istri," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pengendara mobil mengamuk kepada petugas, lantaran enggan memindahkan posisi duduk istrinya ke kursi belakang, sesuai aturan yang berlaku dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, Minggu (3/5).
Diketahui pengendara itu bernama Endang (44). Dia diberhentikan petugas di cek poin PSBB Simpang Empang, agar istrinya yang duduk di bangku depan, agar pindah ke belakang pada Minggu pagi tadi.
"Nggak terima. Sampaikan ke Bima Arya (Wali Kota Bogor). Ini prinsip hidup. Saya tidak mau memindahkan istri ke belakang. Saya tidur dengan dia masa di mobil susah," kata Endang dengan nada tinggi dalam video yang beredar di media sosial.
Laki-laki berkaos hitam dan celana jins itu, mengaku kecewa dengan aturan PSBB. Dia membandingkan dengan pengendara sepeda motor yang tetap boleh berboncengan asalkan satu tempat tinggal.
Dia juga mengaku telah mengikuti imbauan pemerintah dalam mencegah penularan Virus Corona (Covid-19) dengan menggunakan masker dan menjaga kebersihan tangan.
Baca juga:
Viral Pelanggar PSBB Ngamuk karena Istri Diminta Pindah Tempat Duduk, Ini 5 Faktanya
Enggan Pindahkan Istri ke Kursi Belakang, Pengendara Mobil Maki Petugas
Evaluasi PSBB, Doni Monardo Sebut Jokowi Soroti Ada Warung Dipaksa Tutup Petugas
Senyap Pasar Malam di Depok Akibat Corona
Selama Pandemi Covid-19, BKN Jatuhkan Sanksi ke PNS Langgar Aturan Lewat Online
Sebanyak 168 Pabrik di Jakarta Disegel karena Langgar Protokol PSBB