Pembalut Hingga Kasur Sumbat Aliran Sungai Jadi Penyebab Banjir di Jateng
Selama musim penghujan, Petugas relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menemukan limbah rumah tangga yang menyumbat di pintu air sekitar sungai dalam jumlah yang besar. Kondisi terparah ditemukan di pintu air yang menghubungkan sungai Pemali Juana dan Bengawan Solo.
Selama musim penghujan, Petugas relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menemukan limbah rumah tangga yang menyumbat di pintu air sekitar sungai dalam jumlah yang besar. Kondisi terparah ditemukan di pintu air yang menghubungkan sungai Pemali Juana dan Bengawan Solo.
"Di beberapa kota Semarang, dan Klaten ada banyak yang sungainya tersumbat limbah rumah tangga seperti pembalut, kasur yang sebabkan banjir. Termasuk di sepanjang anak sungai Pemali Juana dan Bengawan Solo yang masuk di Jepara dan Kudus, itu harus diwaspadai," kata Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana saat ditemui di kantornya, Senin (3/12).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa saja yang terdampak akibat banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm. Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Bagaimana kondisi banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm.
-
Dimana saja banjir terjadi di Semarang? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Maka untuk mengatasi permasalahan itu, Sarwa meminta kerjasama semua PSDA dan PU untuk membantu bersihkan sumbatan limbah rumah tangga yang menyebabkan air sulit mengalir.
"Kami meminta instansi terkait bantu untuk bersihkan sungai yang tersumbat biar tidak banjir. Khususnya warga waspadai musim hujan jangan buang sampah di sungai," ujarnya.
Sarwa mengimbau kepada semua 35 Kabupaten/kota supaya segera melaksanakan surat edaran siaga bencana yang diterbitkan Gubernur Ganjar Pranowo.
"Sejak 2 November SE dari gubernur sudah disebar di semua wilayahnya. Baru sebagian yang sudah melaksanakannya. Jadinya pemda yang belum bergerak, kami sarankan segera bergeraklah biar potensi banjir dan longsor dapat ditanggulangi secepatnya," ujar Sarwa.
Menurutnya bencana banjir dan potensi longsor saat ini sudah menerjang enam daerah. Kejadiannya sejak 29 November sampai hari ini. Di Kabupaten Grobogan, banjir telah masuk ke rumah-rumah warga setempat.
Kemudian di Kudus, tanggulnya anak Pemali Juwana tepatnya Sungai Piji mulai bocor. Relawan dan warga di sana kini mulai membersihkan tumpukan ranting di permukaan sungai.
Lalu rekahan tanah juga melebar di Banjarnegara dan Brebes hingga 50 centimeter. Di Cilacap banjir juga menggenangi pemukiman warga. Kota Semarang juga diterjang banjir tepatnya di Pantura Kaligawe Senin (3/12) pagi hingga siang.
Baca juga:
Atap Hotel Pesona Semarang Jebol, Peserta Rapat Kocar-Kacir
Satu Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Grobogan Semarang
Tips Aman Berkendara saat Harus Menerabas Banjir
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni Tinjau Langsung Banjir Lengayang
Pemkab Kulon Progo Petakan 14 Titik Penyebab Banjir
Banjir Genangi Jalan DI Panjaitan