Pembelaan Jaksa Agung tersangkut kasus Rio Capella & didesak mundur
Prasetyo merasa disudutkan dan menilai serangan pada dirinya bermuatan politis.
Nama Jaksa Agung M. Prasetyo akhir-akhir ini makin sering muncul dalam pemberitaan. Penyebabnya soal isu pencopotan dirinya dari kursi orang nomor satu di korps Adhyaksa, dan terseretnya Prasetyo dalam pusaran kasus suap yang menjadikan mantan Sekjen Partai NasDem Rio Capella tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Soal perombakan kabinet, desakan mencopot Prasetyo datang dari aktivis dan politisi. Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter mengungkapkan bahwa kinerja jajaran Kejaksaan di bawah komando Prasetyo tidak memuaskan. Maka dari itu Lalola berharap ada reshuffle kabinet kerja jilid II untuk mendepak Prasetyo.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar ikut mendesak Jokowi agar mencopot Prasetyo dari jabatannya. Sebab Prasetyo dinilai tidak punya kapasitas kuat menegakkan hukum. Menurut Haris, HM Prasetyo sudah berulang kali memanfaatkan kekuasaannya untuk merusak tatanan hukum. Di saat Presiden Jokowi ingin kegaduhan tidak terjadi, akan tetapi di saat yang bersamaan Jokowi memelihara benih kegaduhan yang menurut Haris adalah Prasetyo.
Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut bakal mendapatkan jatah dalam reshuffle kali ini. Politikus PAN Muslim Ayub menilai partainya punya banyak kader mumpuni jika diminta Jokowi masuk kabinet. Termasuk untuk posisi Jaksa Agung, PAN pun memiliki kader yang tepat gantikan Prasetyo.
Prasetyo juga tersandung kasus yang menjadikan Rio Capella tersangka suap yang melibatkan Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho. Nama Prasetyo disebut beberapa kali oleh Gatot. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Gatot Pujo Nugroho meminta bantuan kepada Rio Capella untuk memediasi kasus dana bansos Sumut yang ditangani oleh Kejagung.
Serangan-serangan tersebut langsung ditepis Prasetyo. Beberapa kali dia menyampaikan pembelaan dan bantahan. Merdeka.com mencatat beberapa pembelaan Prasetyo, berikut paparannya.
Baca juga:
Pembelaan Jaksa Agung tersangkut kasus Rio Capella & didesak mundur
Kejagung siap jerat orang paling bertanggung jawab di kasus Bansos
Keluar KPK, Evy Susanti ngaku dicecar seputar peran Rio Capella
PN Jaksel gelar praperadilan Rio Capella Jumat pekan ini
DPR telusuri kabar pertemuan Gatot, Rio Capella dan Jaksa Agung
Tangani kasus tapi malah disudutkan
Jaksa Agung HM Prasetyo meminta aktivis anti korupsi di Tanah Air lebih mengedepankan fakta dan objektivitas dalam memberikan penilaian terhadap kinerja kejaksaan. Termasuk mendukung korps Adhyaksa mengusut kasus korupsi.
"Mestinya aktivis antikorupsi mengedepankan fakta dan objektivitas. Kita justru berharap dukungan aktivis antikorupsi ketika menangani pekara korupsi. Kita menangani kasus korupsi tapi malah disudutkan," kata Prasetyo di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (26/10).
Prasetyo menyesalkan pernyataan yang mengaitkan dirinya dengan kasus mantan sekjen NasDem Patrice Rio Capella yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap penanganan perkara dana Bansos Sumut.
"Pengambilalihan penanganan kasus bansos untuk menghindari aspek kepentingan. Kita menghindari beban psikologis 'ewuh pakewuh', kenapa dikait-kaitkan dengan Rio Capella," katanya.
Ada kepentingan politis
Prasetyo meyakinkan sejak diangkat menjadi Jaksa Agung, dirinya telah memisahkan diri dengan politik dengan cara ke luar dari Partai NasDem. Penegakan hukum jangan disangkutpautkan dengan politik. Dia mengklaim selama menjabat jaksa agung tidak pernah menghentikan proses hukum kader partai tersebut.
Prasetyo memandang ada upaya kepentingan politis yang cukup tinggi berupa mengaitkan penersangkaan Rio Capella dengan hubungannya dengan Jaksa Agung.
"Ada kepentingan politis tinggi. Kita tidak pernah bertemu dengan OC Kaligis dan Rio Capella. Teleponnya mana, coba buka saja," ungkap Prasetyo.
Silakan buka sadapan
Jaksa Agung, M Prasetyo membantah kabar adanya rekaman percakapan antara Sekjen NasDem Patrice Rio Capella dengan jaksa dan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho terkait pengamanan dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Provinsi Sumut. Dia bahkan menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka sadapan tersebut.
"Silakan saja KPK buka sadapan. Saya belum dengar itu sadapannya apa," kata Prasetyo di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Jumat (16/10).
Prasetyo menegaskan anak buah Surya Paloh itu tidak pernah datang ke Kejagung untuk membahas penanganan kasus bansos yang diduga melibatkan Gatot dan sejumlah pihak yang sudah dijerat oleh KPK. Dia bahkan memastikan kalau Rio tidak pernah meminta dirinya untuk mengamankan kasus tersebut.
"Tidak pernah Rio ke sini (Kejagung). Saya jamin tidak ada itu. Cek coba, pernah tidak Rio ke sini," ujarnya.
Rio tak pernah perintah saya
Jaksa Agung M Prasetyo membantah tudingan dirinya terlibat dalam upaya pengamanan kasus korupsi Dana Bansos Provinsi Sumut yang menyeret Gubernur nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti, pengacara OC Kaligis dan yang terbaru Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella.
"Rio enggak perintah saya," kata Prasetyo singkat saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (16/10).
Prasetyo lantas membantah adanya pertemuan dengan Politisi Nasdem tersebut dan menyatakan bahwa isu pengamanan terhadap kasus dana Bantuan Sosial Pemprov Sumut tidak ada kaitannya dengan Kejaksaan Agung.
"Enggak bener itu, tanya tuh Rio, pernah enggak ketemu saya," jawabnya singkat
Selain membantah pernah berkomunikasi dengan Rio, Prasetyo juga menepis kabar jika dirinya pernah berkomunikasi dengan Gatot untuk membahas perkara bansos.
"Tidak ada kita hubungan dengan Gatot. Jangan tanya saya, suruh KPK," ungkapnya.
Prasetyo mengaku tidak gentar menghadapi isu-isu miring tentang Kejagung. "Ini jaminan saya isu apapun dikait-kaitkan dengan Kejaksaan dan masalah Rio atau apapun kami tidak pernah gentar," pungkas dia.