Pembuang Mayat Bayi di Buleleng Dinikahi Pacar, Proses Hukum Tetap Lanjut
MA (24), yang disangka membuang mayat bayinya di Buleleng, Bali, telah dinikahi sang pacar, GK (36). Namun perempuan muda itu tetap harus menjalani proses hukum.
MA (24), yang disangka membuang mayat bayinya di Buleleng, Bali, telah dinikahi sang pacar, GK (36). Namun perempuan muda itu tetap harus menjalani proses hukum.
"Iya, telah melangsungkan perkawinan sesuai dengan agama dan kepercayaannya, dan terhadap bayi sudah dilakukan autopsi sudah diserahkan dan diterima pacar (atau) suami tersangka pada sore hari. Setelah melangsungkan perkawinan dan dimakamkan di kuburan Banjar Dinas Keloncong Desa Kerobokan," kata Kasubbag Humas Polres Buleleng, Bali, Iptu I Gede Sumarjaya, Selasa (6/4) sore.
-
Kapan biasanya bayi ngulet? Ngulet adalah gerakan meregangkan tubuh yang sering dilakukan oleh bayi saat bangun tidur atau sedang bersemangat.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Mengapa bulu babi di Pulau Gede diburu? Walaupun menangkapnya harus hati-hati, bulu babi merupakan makanan yang kaya khasiat. Hewan itu mengandung protein tinggi, kalori, vitamin, dan dipercaya bisa meningkatkan gairah kaum pria.
-
Apa yang dimaksud dengan bedak bayi? Bedak bayi adalah bedak berbentuk tabur atau padat yang dirancang khusus untuk bayi. Bedak ini biasanya digunakan untuk mengatasi biang keringat atau ruam pada kulit bayi. Formula dalam bedak bayi umumnya sangat aman dan anti iritan.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
Meski telah menikah, MA tetap dikenakan Pasal 181 KUHP. Dia dan suaminya GK tetap menjalani pemeriksaan intensif. "Walaupun kedua belah pihak telah melangsungkan perkawinan, proses hukum terhadap terduga pelaku akan tetap dilakukan," imbuh Sumarjaya.
Bahkan, rekonstruksi dugaan kasus pembuangan mayat bayi itu juga telah digelar Selasa (6/4) mulai pukul 10.30 Wita. Reka ulang adegan dilaksanakan di dua TKP.
Reka ulang pertama dilakukan di rumah tersangka MA, Jalan WR Supratman, Buleleng. Lokasi kedua di rumah tempat bayinya dibuang di Desa Kerobokan, Buleleleng.
MA melakoni 45 adegan, 34 di antaranya dilakukan di rumahnya. Pada adegan ke-7, 8 dan 9, perempuan itu memperagakan melahirkan tanpa bantuan pihak lain. Dia kemudian membungkus bayi dengan kain dan dimasukkan ke dalam tas plastik lalu membawanya ke rumah pacarnya menggunakan sepeda motor.
Sampai di rumah pacarnya GK, bayi yang ada dalam kantong plastik dikeluarkan dan dimasukkan ke kotak atau kardus dan ditutupi dengan salah satu kotak atau kardus yang ada. Tersangka memperagakannya pada adegan ke-40 dan ke-41.
"Dalam pelaksanaan rekonstruksi yang dilaksanakan penyidik pada Unit PPA Satuan Reskrim Polres, hadir juga dua orang jaksa penuntut dari Kejaksaan Negeri Singaraja yang turut menyaksikan langsung jalannya ke rekonstruksi," jelas Sumarjaya.
Seperti yang diberitakan, MA dan GK diamankan polisi, Rabu (24/3), menyusul temuan mayat bayi perempuan di dalam kardus di Dusun Kloncing, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Selasa (23/3) sekitar pukul 16.00 Wita.
Sumarjaya menjelaskan, MA membawa jenazah bayi ke rumah GK agar kekasihnya itu tahu bahwa dirinya telah melahirkan. Dia beralasan melakukan tindakan itu karena sang pacar tidak bisa dihubungi dan memblokir pesan Whatsapp yang dikirimkan.
Baca juga:
Warga di Buleleng Bali Temukan Mayat Bayi Perempuan dalam Kardus
Warga Bangli Temukan Bayi Saat Hari Raya Nyepi
Seorang Ibu Depresi Tinggalkan Bayinya di Warung
Dikhianati Pacar, Ibu Bunuh Anak Hasil Hubungan Gelap
Jasad Bayi Perempuan Dibuang ke Irigasi di Sragen
Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di TPS Kampung Gebor Tangerang