'Pembuat isu pergantian panglima TNI ingin memecah belah NKRI'
"Tujuannya sekarang ingin memecah belah, memperkeruh suasana bahwa TNI tak loyal padahal kan baik-baik saja. Nanti dianggap pro ini pro itu, padahal Panglima TNI sudah bekerja dengan baik," jelas TB Hasanuddin.
Presiden Joko Widodo langsung merespon beredarnya informasi yang menyebutkan rencana kepala negara mencopot Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Presiden Jokowi justru memuji sosok Gatot.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengapresiasi langkah cepat yang diambil Presiden Jokowi. Dengan begitu, isu pergantian Panglima TNI tidak menjadi liar.
"Sudah tepat (Langkah presiden), daripada menyebar kemana-mana dan meresahkan," tegas TB Hasanuddin saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (9/11).
Politikus PDIP ini menduga, isu pergantian Panglima TNI bertujuan untuk memperkeruh suasana pasca demo 4 November 2016. Pembuat isu ingin memecah belah NKRI dan memperkeruh suasana.
"Tujuannya sekarang ingin memecah belah, memperkeruh suasana bahwa TNI tak loyal padahal kan baik-baik saja. Nanti dianggap pro ini pro itu, padahal Panglima TNI sudah bekerja dengan baik," jelas TB Hasanuddin.
Menurut TB Hasanuddin, pembuat isu tersebut adalah orang yang tidak cerdas dan tidak mengerti. Sebab, kata dia, proses pergantian Panglima TNI harus melewati proses dan mekanisme sesuai undang-undang.
"Pertama yang buat isu pasti bodoh (Tak cerdas), kan proses pergantian Panglima TNI harus dikirim ke DPR," tandasnya.