Pemda Jatim nyatakan letusan Kelud bencana tingkat provinsi
"Pemda Jatim telah mengalokasikan Rp 100 miliar dari APBD untuk penanganan bencana erupsi Gunung Kelud," kata Sutopo.
Letusan Gunung Kelud membuat sejumlah daerah terkena imbasnya dan membuat 87.629 orang mengungsi. Namun sekitar 78.256 pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan 4.476 orang masih tinggal di pengungsian.
Informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho yang diterima merdeka.com, Sabtu (22/2), Pemda Jatim menyatakan bencana letusan Gunung Kelud sebagai bencana tingkat provinsi. Artinya, Gubernur Jatim memegang kendali penuh penanganan bencana, baik saat tanggap darurat maupun pasca bencana.
"Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf sebagai koordinator cluster pemulangan pengungsi terus memantau jalannya pemulangan pengungsi. Menurut Saifullah, logistik mencukupi hingga 5 hari ke depan," kata Sutopo.
Sutopo menuturkan hari Minggu (23/2), kebutuhan material untuk perbaikan rumah akan dikirim ke desa-desa yang banyak rumah rusak. Hari Senin (24/2), lanjut Sutopo, personel dari TNI, Polri, SKPD dan relawan akan dikerahkan untuk perbaikan rumah, air bersih dan listrik.
"Pemda Jatim telah mengalokasikan Rp 100 miliar dari APBD untuk penanganan bencana erupsi Gunung Kelud. Pemerintah pusat akan mendampingi kebutuhan-kebutuhan ekstrem yang tidak tertangani Pemda," jelas dia.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo merinci, angka 100 miliar itu terdiri dari Rp 65 miliar untuk anggaran perbaikan rumah tidak layak huni, dan Rp 35 miliar untuk anggaran tak terduga bencana. "Jika digabungkan mencapai Rp 100 miliar," rinci dia.