Pemeriksaan Sampel Autopsi Dua Korban Kanjuruhan Butuh Waktu Delapan Minggu
Tim dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur telah menyelesaikan ekshumasi dan autopsi korban Tragedi Kanjuruhan. Tim membutuhkan waktu maksimal sekitar delapan minggu atau dua bulan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium.
Tim dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) wilayah Jawa Timur telah menyelesaikan ekshumasi dan autopsi korban Tragedi Kanjuruhan. Tim membutuhkan waktu maksimal sekitar delapan minggu atau dua bulan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium.
"Paling lama delapan minggu, tapi juga bisa lebih cepat. Kita range-nya paling jauh itu ya, tergantung pemeriksaannya nanti bagaimana," kata Ketua Tim Autopsi sekaligus Ketua PDFI wilayah Jawa Timur, dr. Nabil Bahasuan di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Tim telah melakukan pembongkaran makam dua jenazah supporter Arema FC, NDR (16) dan NDA (13). Dua kakak beradik tersebut merupakan anak dari Devi Athok Yulfitri (43).
"Kami sudah melaksanakan serangkaian pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang. Saat ini minta doa masyarakat untuk bisa memberikan laporan hasil autopsi," ujarnya.
Proses ekshumasi berlangsung sejak pukul 08.30 WIB dan selesai sekitar pukul 17.00 WIB. Waktu paling banyak digunakan untuk penggalian makam tersebut.
"Memang tadi agak lama terkendala penggalian pemakaman. Intinya (kondisi jenazah) proses pembusukan ya, karena sudah lebih dari satu bulan. Ya (ambil sampel) di pemeriksaan penunjang itu ya," ungkapnya.
Selanjutnya dari sampel yang diambil akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti sesuai dengan kebutuhan penyelidikan. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium independen.
Tim independen melakukan autopsi dengan beranggotakan dua penasehat enam operator. Tim terdiri dari tiga elemen institusi pendidikan kedokteran dan empat dari fasilitas kesehatan.
Anggota Tim Kedokteran berasal dari Fakultas Kedokteran Hang Tuah Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Sementara unsur Fasilitas Kesehatan (Faskes) dari RSUD Kabupaten Kanjuruhan, RSUD dr Soetomo, RSUD Sarifah Bangkalan dan RS Pendidikan Unair.
Selama proses autopsi berlangsung mendapat penjagaan secara ketat dari kepolisian. Sementara itu turut hadir dalam proses ekshumasi para pihak berkepentingan seperti keluarga korban, LPSK, Kompolnas, Komnas HAM, Aremania dan lain-lain.
Baca juga:
18 Saksi Tragedi Kanjuruhan Mendapat Perlindungan LPSK
Sampel Autopsi Dua Korban Kanjuruhan Diperiksa di Laboratorium Independen
Sejumlah Pihak Terlibat dalam Autopsi Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan
Proses Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan Berjalan Mengharukan
Tangis Histeris Ayah Saat Makam Korban Kanjuruhan Dibongkar: Ya Allah, Anakku Mati
Aremania Bawal Kawal Proses Autopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan