Pemerintah harus pelajari seberapa akurat dokumen AS soal G30S
Pemerintah harus pelajari seberapa akurat dokumen AS soal G30S. Menurut Dave, pemerintah juga perlu hati-hati menanggapi isu tersebut. Pengkajian mendalam perlu dilakukan agar tidak membuka polemik kembali.
Anggota Komisi 1 DPR Dave Laksono meminta pemerintah untuk melakukan kajian terhadap dokumen rahasia Amerika Serikat perihal peristiwa G30S. Proses verifikasi perlu dilakukan untuk melihat seberapa akurat dokumen tersebut.
"Sebaiknya pemerintah mencari dulu Kum HAM atau Kemendikbud atau siapa mempelajari dokumen itu pendidikan bagian dari sejarah. Pelajari dulu seberapa akurat baru bisa kita lihat seperti apa," ujar Dave di gedung DPR, Kamis (19/10).
Menurut Dave, pemerintah juga perlu hati-hati menanggapi isu tersebut. Pengkajian mendalam perlu dilakukan agar tidak membuka polemik kembali.
"Kita lihat dulu seperti apa basisnya kita telaah lagi. Keperluannya seperti apa kita buka itu juga bisa membangkitkan luka-luka lama," kata Dave.
Sependapat, Anggota Komisi 1 DPR Fraksi PDIP Charles Honoris meminta pemerintahan verifikasi fakta dokumen rahasia AS tersebut. "Kita memang perlu duduk satu hari bersama sejarawan dan komponen negeri agar sejarah tidak lagi abu-abu ya. Sehingga banyak perdebatan dan memunculkan kontroversi," ujarnya.
Sebab laporan intelejen itu biasanya bersifat subjektif. Kemungkinan fakta yang ditulis dalam dokumen itu sesuai kepentingan Amerika.
"Apapun bentuknya biasanya laporan atau apapun bentuk laporan intelejen bisa saja sifatnya subjektif tergantung kepentingan pada saat itu," tandasnya.