Pemerintah Minta Kepala Keluarga Jadi Contoh Norma Kehidupan Normal Baru
Menurutnya, keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat yang bisa melakukan perubahan menuju kehidupan normal yang baru.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meminta kepala keluarga untuk mencontohkan kepada keluarganya mengenai norma dalam kehidupan normal baru pada masa pandemi Corona.
"Oleh karena itu kepala keluarga sebagai panutan bagi seluruh keluarga kita harus bisa memberikan teladan sekaligus memberikan contoh agar kemudian kita bisa melaksanakan norma normal yang baru," katanya melalui keterangan pers daring, Senin (18/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurutnya, keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat yang bisa melakukan perubahan menuju kehidupan normal yang baru.
Norma normal yang baru tersebut seperti membiasakan cuci tangan dengan sabun, membiasakan untuk menggunakan masker saat terpaksa keluar rumah, dan sudah merasa tidak nyaman kala berada di tengah kerumunan.
"Ini adalah norma-norma yang sekarang bersama kita yakini. Dan sebagian besar masyarakat sudah memahami ini, semata-mata hanya untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19 ini," ujarnya.
Yurianto meminta agar semangat dan kebiasaan ini harus bisa digalakkan. Bahkan harus menjadi darah daging untuk menghadapi pandemi virus ini.
"Inilah sebagian dari suatu tatanan normal yang baru. Artinya inilah yang kemudian harus kita pertahankan," ujarnya.
Selain itu, dia mengaku pihaknya sampai Senin ini (18/5), telah memeriksa sebanyak 143.035 orang terkait Covid-19. Jumlah tersebut menghasilkan spesimen sebanyak 196.660. Yuri mengatakan ada kenaikan jumlah pasien positif yang ditemukan.
"Untuk konfirmasi Covid-19 positif naik sebanyak 496 orang," katanya.
Kenaikan ini membuat total jumlah pasien Corona menjadi 18.010 orang. Sementara kasus sembuh meningkat 195 orang.
"Sehingga menjadi 4.324 orang," beber Yuri.
Begitu juga dengan kasus meninggal karena Covid-19. Menurut Yuri penambahan kasus meninggal per hari ini mencapai 43 orang. Yuri menyebut total sudah ada 389 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia yang telah terdampak Corona.
"Sehingga menjadi 1.191 orang," tutupnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com