Pemerintah Siapkan 1.100 Rumah untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Hal ini dikonfirmasi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Pemerintah menyiapkan 1.100 rumah untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini dikonfirmasi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
"Kita rumah yang siap 1.100 ya, keadaan baik ya sudah ready, yang akan segera jalan," kata Maruarar di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/11).
- Warga Terkena Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Dapat Bantuan Tanggap Darurat
- Parah! Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Terima Bantuan Kedaluwarsa dari BNPB
- Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Hampir Sepekan, Pengungsi Mengeluh Kekurangan Pakaian
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Warga Tewas & Ratusan Rumah Rusak Parah
Menurut Maruarar, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman juga berkonsolidasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan pemerintah daerah. Hal itu guna menentukan titik-titi relokasi.
Maruarar melanjutkan, bantuan rumah bagi warga bakal melewati tahapan verifikasi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Pasalnya, tanah yang dipakai untuk mendirikan rumah harus dipastikan bebas dari aspek lain.
Selain itu, Maruarar mengatakan, lokasi pendirian rumah juga mempertimbangkan beberapa hal lain yaitu mata pencaharian para warga. Dia ingin memastikan, rumah dibangun tak jauh dari titik aktivitas warga terdampak. Terlebih, menurut Maruarar, kebanyakan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan petani. Meski begitu, pemerintah bakal tetap memperhatikan faktor keamanan.
"Jadi, variabel-variabel itu, tidak jauh dari antara rumah dan tempat pertanian bekerja, juga dari titiknya, jadi aman itu yang jadi pertimbangan kami,” ucap Maruarar.
Sedangkan terkait anggaran, Maruarar menuturkan, sudah ada sistem yang baku kebencanaan. Dia berujar, pihak-pihak swasta juga siap untuk membantu secara bergotong royong.
“Nanti sumber (anggaran) itu pasti ada dari APBN, ada dari APBD, tetapi juga pihak-pihak swasta. Jadi semangat gotong royong sudah semangat dalam negara kita," ujar Maruarar.