Pemerintah Telah Periksa 256.946 Spesimen Kasus Covid-19
Pemeriksaan menggunakan dua metode yakni real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19, Achmad Yurianto melaporkan data terbaru jumlah spesimen kasus Covid-19 diperiksa secara nasional. Yurianto menyebut, secara kumulatif, total ada 256.946 spesimen kasus Covid-19 telah diperiksa hingga Senin (25/5).
Dia mengatakan, pemeriksaan menggunakan dua metode yakni real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Sampai hari ini, kami sudah melakukan pemeriksaan kumulatif spesimen sebanyak 256.946 spesimen. Kami periksa dengan realtime PCR dan tes cepat molukuler," ujar Yurianto di Graha BNPB, Jakarta.
Yurianto menjelaskan, dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan kasus positif sebanyak 22.750 pasien.
"Dari hasil pemeriksaan itu, pada hari ini terkonfirmasi Covid-19 meningkat 479 orang. Sehingga menjadi 22.750. Kasus sembuh 240 orang menjadi 5.642 orang. Kasus meninggal 19, sehingga menjadi 1.391 orang," kata Yuri.
Sementara orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dalam proses pemantauan sebanyak 49.361 pasien, dan yang telah selesai dipantau sebanyak 12.342 orang.
Warga Diimbau Menerapkan Protokol Kesehatan
Yurianto mengungkapkan, penambahan kasus Covid-19 ini merupakan beban seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, Yurianto pun terus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bergotong royong dalam menghadapi masalah pandemi ini. Di mana masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Kita yakin dengan kebersamaan, dengan saling gotong royong, bahu-membahu kita bisa menyelesaikan permasalahan ini. Diperlukan kepedulian yang lebih, diperlukan tenggang rasa yang lebih bahwa yang kita hadapi adalah masalah bersama, bukan masalah orang perorang," bebernya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menambahkan, pandemi Corona ini belum diketahui kapan berakhir. Menurut Doni, tenaga medis terus mencari vaksin atas virus asal Wuhan, China ini. Namun hingga kini belum juga ditemukan. Oleh karena itu, dirinya meminta semua masyarakat untuk taati segala peraturan.
Atas dari itulah, lanjut Doni, dirinya juga meminta agar masyarakat dapat tetap menggunakan masker hingga rajin cuci tangan selama 20 detik di air mengalir agar terhindari dari Covid-19.
"Pakai masker, cuci tangan setiap ada kesempatan agar kita bisa terhindar dari Covid-19," kata Doni.
Reporter: Fachrur Rozie
(mdk/gil)