Pemkab Jember: Pemasangan Foto Bupati di Beras Bantuan Pusat Tidak Langgar Aturan
Pemerintah Kabupaten Jember menilai pemasangan foto bupati dan wabup pada kemasan beras bantuan dari pemerintah pusat sebagai hal yang biasa saja dan tidak melanggar aturan.
Pemerintah Kabupaten Jember menilai pemasangan foto bupati dan wabup pada kemasan beras bantuan dari pemerintah pusat sebagai hal yang biasa saja dan tidak melanggar aturan.
"Bupati sampai saat ini belum ada (tanggapan). Tapi Itu kan gambarnya tidak hanya bupati, tapi juga ada gambar wabup dan logo pemkab," ujar Gatot Triyono, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Jember selaku juru bicara Pemkab, saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Kamis (30/04).
-
Apa yang menjadi ciri khas tarian Dana Syarah khas Jambi? Tarian ini dibawa langsung oleh para pedagang Arab.
-
Ke mana tembakau dari Jember diekspor? Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Kapan Anisa Bahar menjadi janda? Pedangdut terkenal Anisa Bahar kembali memikat perhatian publik dengan pengungkapan kekasih barunya, Edwin Bahari, setelah menjanda selama delapan tahun.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Apa yang terjadi pada jembatan kaca di Banyumas? Pecahnya wahana jembatan kaca di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus pada Rabu (25/10) mengundang perhatian banyak pihak.
Bantuan tersebut dipersoalkan dalam sidak yang digelar oleh DPRD Jember pada Rabu (29/4). Sidak yang digelar di gudang Bulog Jember tersebut menemukan, ratusan karung beras yang dengan gambar bupati.
Padahal beras tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat, melalui Perum Bulog. Di sisi lain, Bupati Jember, dr Faida saat ini juga akan kembali maju mencalonkan diri dalam Pilkada Jember melalui jalur independen.
"Apakah ada aturan yang dilanggar. Insyaallah tidak ya. Untuk prosesnya sudah sesuai semua dengan Permensos," lanjut Gatot.
Menurut Gatot, pemasangan foto bupati beserta wakilnya tidak hanya dilakukan pada beras bantuan dari pemerintah pusat saja. Tapi juga kegiatan lainnya.
"Selama ini memang selalu ada logo pemkab, foto bupati-wabup. Tidak hanya ini (bantuan beras). Semua kegiatan Pemkab selalu ada. Mulai banner, juga ada update Covid-19," ujar Gatot.
Berdasarkan catatan Merdeka.com, sejak Faida memenangkan Pilkada Jember 2015 lalu, hampir seluruh program Pemkab selalu terpasang foto dirinya dan sang wakil, KH Muqit Arief. Mulai dari mobil Ambulans, bantuan korban banjir hingga banner di seluruh kegiatan Pemkab.
"Tujuannya sebagai lambang saja mas. Jadi tidak hanya karena mendekati kegiatan-kegiatan ini, tetapi itu sudah dari awal. Apakah berdekatan dengan (momen) politik, saya tidak paham," papar Gatot.
Adapun terkait permintaan DPRD agar bantuan dari pemerintah pusat yang mengandung foto bupati untuk diganti, Gatot belum memastikan sikap pemkab. Sebab, sejauh ini belum ada sikap resmi bupati Jember, dr Faida. "Belum ada tanggapan (dari bupati)," ucap Gatot.
Saat dikonfirmasi Merdeka.com, Bupati Faida tidak memberikan respons.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Cabang Jember, Jamaludin mengakui, pemasangan foto Bupati-Wabup beserta logo Pemkab Jember di karung beras bantuan dari Bulog itu, merupakan permintaan dari Pemkab Jember. Bulog sendiri sebenarnya sudah menyiapkan kemasan beras yang tidak ada foto Bupati-Wabup, namun tidak dipakai.
"Ya ada sih (karung beras Bulog) ada di gudang, tidak terpakai. Kita tidak ikut campur untuk kemasan, itu kewenangannya bupati untuk penyampaian ke masyarakat. Kita hanya membantu menyediakan saja," ujar Jamaludin saat dikonfirmasi terpisah, pada Rabu (29/04) kemarin.
Bantuan beras Bulog untuk korban Pandemik Covid-19 itu, menurut Jamaludin tidak hanya diberikan di Jember, tetapi di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Sosial.
"Pemkab mengajukan permintaan ke kita sesuai data nama dan alamat. Kalau sudah terpenuhi, ya kita berikan. Beras kualitas medium, gratis untuk masyarakat yang membutuhkan," pungkas Jamaludin.
Baca juga:
Heboh Karung Beras Bantuan Pemerintah Pusat Dicap Foto Bupati Jember
Alasan Airin Bansos untuk KPM Terdampak Covid-19 di Tangsel Tak Kunjung Cair
Bantuan Kemensos Belum Datang, Pemkot Bekasi Salurkan Paket Sembako Pakai APBD
Menteri dan Kepala Daerah Saling Tunjuk Soal Data Bansos
Gugus Tugas Covid-19 Jabar Keluhkan Bantuan Logistik Tidak Berjalan Satu Pintu
Polemik Bantuan Berstiker Bupati Klaten, Ombudsman Layangkan Teguran Keras