Pemkot Nilai Situasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Bandung Cukup Darurat
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui ada peningkatan signifikan dalam penularan meski angka reproduksi virus di angka 0,81 persen. Hal ini membuatnya khawatir dan mengkategorikan situasi ini dengan istilah cukup darurat.
Positivity rate (presentase keterpaparan) Covid-19 di Kota Bandung berada di angka 21,53 persen. Pemerintah Kota Bandung segera melakukan evaluasi termasuk meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Pada Kamis (26/11) pasien Covid aktif mencapai mencapai 623 orang atau bertambah 146 orang dibanding sehari sebelumnya. Secara kumulatif ada 3.185 orang yang terpapar virus. Dari jumlah itu, 2.451 orang diantaranya sembuh dan 111 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengakui ada peningkatan signifikan dalam penularan meski angka reproduksi virus di angka 0,81 persen. Hal ini membuatnya khawatir dan mengkategorikan situasi ini dengan istilah cukup darurat.
"Kami merasa khawatir, dulu angkanya 132 orang (pasien aktif) sekarang 484 orang (data Rabu 25 November 2020) karena lompatan harian kasusnya sudah puluhan, makanya terjadi percepatan makanya positif rate tinggi," ujar Ema, di Balai Kota Bandung.
Pasalnya, di tengah tingkat keterpaparan meningkat, jumlah ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan sudah hampir penuh. "Jadi kita sudah masuk pada situasi cukup darurat, bahwa Bandung harus benar-benar upayanya maksimal lagi (pencegahannya)," ia melanjutkan.
Selain meminta warga meningkatkan disiplin, ia pun mengaku segera membentuk tim gabungan yang bertugas mengawasi para pelaku usaha di berbagai sektor. Ini berhubungan dengan potensi kerumunan. Tempat yang diawasi adalah mal, toko modern, hingga kafe.
Jika ditemukan pelanggaran protokol kesehatan atau membuat kerumunan, maka tim tersebut bisa melakukan penutupan paksa hingga mencabut izin operasional. Kebijakan lain yang akan diambil untuk menekan potensi penambahan kasus adalah menutup ruang publik milik pemerintah seperti taman terbuka
"(Pengusaha) Jangan selalu yang dilihat itu peluang saja, tetapi regulasi protokol kesehatan diperhatikan. Kami juga usulkan ruang publik sementara kita tutup, alun-alun tidak digunakan dan beberapa taman sudah ditutup," katanya.
Baca juga:
Setelah 2 Pejabat Pemkot Bogor, Giliran Sekretaris Dinkes Positif Covid-19
Sepulang dari Jakarta, Bupati Jombang Positif Covid-19
Satgas soal Keputusan Libur Akhir Tahun: Semua Mengutamakan Keselamatan Masyarakat
Eijkman: Belum Ada Bukti Berapa Lama Kekebalan Bertahan Setelah Divaksin
Jelang Pilkada, Satgas Minta Penyelenggara dan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan