Pemkot Solo akan tambah kereta wisata dari Museum Ambarawa
Kereta dari Ambarawa ini nantinya akan dijadikan kereta wisata di Solo seperti pendahulunya, yakni Jaladara.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mendatangkan lagi kereta api kuno (sepur kluthuk) dari Museum Kereta Api Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Jika keinginan tersebut terkabul, sepur ini nantinya akan dijadikan kereta wisata seperti pendahulunya Jaladara.
Sepur Kluthuk Jaladara pernah didatangkan wali kota Solo saat itu, Joko Widodo. Kereta api buatan Jerman dengan bahan bakar kayu jati yang membelah kota Solo tersebut, saat ini menjadi salah satu ikon Kota Bengawan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengaku telah melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait rencana tersebut. Menurut Rudy, sepur Ambarawa yang akan didatangkan ini usianya jauh lebih tua dibandingkan sepur kluthuk Jaladara.
"Kalau jadi, nanti sepur kluthuk Ambarawa operasionalnya akan saling bergantian dengan Jaladara," ujar Rudy saat dijumpai wartawan di Rumah Dinas Loji Gandrung, Jumat (26/9).
Mengenai pengoperasian sepur tersebut, dia mengaku sejauh ini masih melakukan komunikasi dengan pihak PT KAI. Rudy mengatakan kesuksesan Kota Solo mengoperasionalkan sepur kluthuk Jaladara, menjadi salah satu alasan utama agar kereta api dari Ambarawa bisa dioperasionalkan di Kota Solo.
Sama seperti sepur Jaladara yang beroperasi dari Stasiun Puwosari sampai Stasiun Solo Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5.6 kilometer, sepur Ambarawa juga akan melewati rute yang sama.
"Rutenya sama lewat tengah kota Jalan Slamet Riyadi, dari Purwosari ke Sangkrah. Nanti bisa singgah beberapa saat di Kampung Batik Laweyan, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, Gladak, dan lain-lain," katanya.
Sepur Kluthuk Jaladara mempunyai daya tampung 80 penumpang. Untuk sekali jalan dan kembali ke stasiun semula memerlukan biaya Rp 3.250.000. Uang sebanyak itu akan dipergunakan untuk membeli bahan bakar berupa lima meter kubik kayu jati dan 3 masinis serta 3 asisten masinis yang menyalakan kereta tersebut.
"Kalau Sepur Ambarawa bahan bakarnya juga dari kayu jati, namun tarifnya ini masih kita bicarakan dengan PT KAI. Saya berharap kereta ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Solo," imbuhnya.