Museum Kereta Api Sawahlunto, Menempati Bangunan Stasiun dan Jadi yang Tertua Kedua di Indonesia
Awal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi.
Awal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi angkutan ke beberapa daerah.
Museum Kereta Api Sawahlunto, Menempati Bangunan Stasiun dan Jadi yang Tertua Kedua di Indonesia
Perkembangan kereta api di Indonesia sudah berlangsung ketika masa penjajahan Belanda. Beberapa di antaranya diperlukan untuk kebutuhan transportasi barang yang kemudian berkembang menjadi angkutan penumpang.
Lebih dari itu, pembangunan akses rel kereta api rupanya juga dipengaruhi adanya sumber daya alam di suatu daerah yang sulit diakses. Kereta api cukup efektif dalam membuka akses serta mengangkut komoditas penting dari satu daerah ke daerah lain tanpa hambatan satupun. (Foto: Wikipedia)
-
Dimana Museum Kereta Api Ambarawa berada? Museum Kereta Api Ambarawa merupakan museum kereta api terlengkap di Indonesia.
-
Dimana lokasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak di Jalan Raya Serang - Jakarta, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Dimana lokasi Museum Batubara Tanjung Enim? Untuk mencapai tempat ini, kamu hanya perlu menempuh perjalanan kurang lebih 3-4 jam dari ibukota Kabupaten Muara Enim.
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Kapan Museum Kereta Api Ambarawa dibuka? Museum ini beroperasi setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00.
-
Apa yang dikoleksi Museum Kereta Api Ambarawa? Di sana terdapat berbagai koleksi lokomotif baik uap maupun diesel yang pernah beroperasi pada masa lampau.
Sama halnya perkembangan kereta api di Sawahlunto, Sumatera Barat yang cukup terkenal dengan area pertambangan batu bara Ombilin zaman kolonial Belanda. Kini, warisan infrastruktur tersebut tersimpan rapi di Museum Kereta Api Sawahlunto.
Penasaran dengan sejarah berdirinya museum ini dan apa saja koleksinya? Simak infromasi selengkapnya yang dirangkum oleh merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Sejarah Stasiun
Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, museum ini merupakan bangunan stasiun kereta api Sawahlunto yang sudah dibangun sejak tahun 1912. Letaknya berada di Jalan Jenderal A. Yani, Pasar, Lembah Segar, Sawahlunto, Sumatera Barat.
Stasiun ini menjadi salah satu tempat pemberhentian kereta di saat produksi batu bara Ombilin sedang eksis kala itu. Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan jalur lurus.
Stasiun Sawahlunto juga menghubungkan dengan akses rel kereta api lainnya dengan tujuan Teluk Bayur-Padang-Lubuk Alung-Sawahlunto. Selain mengangkut batu bara, beberapa kereta pun juga membawa penumpang sebagai alat transportasi massal untuk bepergian. (Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Berubah Menjadi Museum
Dilansir dari beberapa sumber, semenjak tahun 2002 sampai 2003 produksi batu bara Ombilin semakin menurun. Lahan tambang yang dioperasikan PT Bukit Asam Tbk itu terpaksa harus menutup aktivitas produksi batu bara.
Sejak penutupan itu, jalur kereta api juga berdampak yang akhirnya mangkrak tanpa adanya kereta lewat satupun. Dengan banyaknya peninggalan sejarah bernilai tinggi maka PT. KAI bersama Pemkot Sawahlunto memutuskan untuk mengubah stasiun tersebut menjadi museum.
Pada tanggal 17 Desember 2005, Stasiun Sawahlunto resmi berubah menjadi Museum Kereta Api Sawahlunto yang diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. (Foto: Wikipedia)
Koleksi Kereta Legendaris
Selain bangunan yang bernilai historis tinggi, di Museum Kereta Api Sawahlunto ini juga terdapat beberapa unit kereta api legendaris. Salah satunya kereta api uap yang bernama "Mak Itam".
Museum ini memiliki koleksi berjumlah 106 buah yang terdiri dari gerbong, lokomotif uap, jam, alat-alat sinyal atau komunikasi, foto dokumentasi, miniatur lokomotif dan berbagai macam barang lainnya.
Pada tahun 2009 terdapat kereta wisata Danau Singkarak yang dioperasikan ke Padang Panjang dari Stasiun Sawahlunto. Namun kereta ini berheti beroperasi pada tahun 2014 karena sepi peminat sehingga jalur ini otomatis berubah menjadi non-aktif.
Kabar baiknya, pada tanggal 6 Juli 2019 lalu, tambang batu bara Ombilin ditetapkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.