Pemkot Surabaya Klaim Kasus Covid-19 Terkendali Usai Lebaran
Febria menjelaskan ditemukannya kasus Covid-19 ini berkat masifnya tracing yang dilakukan petugas Puskesmas bersama Satgas Covid-19 di kelurahan. Ketika banyak ditemukan kontak erat, kasus Covid-19 di Surabaya bisa semakin terkendali.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyatakan kasus konfirmasi positif Covid-19 usai libur Lebaran 2021 masih terkendali meski ada kenaikan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, dalam sehari tercatat ada 20 hingga 21 kasus Covid-19 pascalibur Lebaran. Sedangkan sebelum Lebaran, tercatat ada 16 kasus.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Positivity rate, 5 persen ke bawah. Kalau kenaikan ada, tapi masih terkendali. Yang biasanya sehari itu 16 (kasus), sekarang bisa 20 sampai 21 kasus baru se-Surabaya," katanya di Surabaya, Selasa (1/6).
Menurutnya, kenaikan kasus Covid-19 ini terjadi H+14 pascalibur Lebaran. Meski ada kenaikan kasus Covid-19, Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Surabaya tetap terkendali.
Dinkes Surabaya mencatat BOR di RS saat ini sekitar 14 persen. "Sebelum Lebaran, BOR di RS sekitar 13 persen, sedangkan pasca-Lebaran sekitar 14 persen," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Febria menjelaskan ditemukannya kasus Covid-19 ini berkat masifnya tracing yang dilakukan petugas Puskesmas bersama Satgas Covid-19 di kelurahan. Ketika banyak ditemukan kontak erat, kasus Covid-19 di Surabaya bisa semakin terkendali.
"Jadi, begitu kami menemukan satu (kasus) melalui tes usap, langsung dilakukan tracing. Karena semakin banyak ditemukan kontak erat, Insya Allah semakin terkendali," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya terus memasifkan kegiatan tes usap massal di 31 kecamatan. Sebab, prinsip dari penanganan pandemi Covid-19 adalah melalui testing, tracing dan treatment. "Tes usap massal juga terus dilakukan," tutupnya.
Baca juga:
Sejarawan Gugat Hari Jadi Kota Surabaya: 1 April 1906, bukan 31 Mei 1294
Polisi Bentuk Tim Selidiki Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Puluhan Anak di Kota Batu
Digelar Meriah dengan Prokes Ketat, Begini Perayaan HUT Surabaya ke-728
Pria Lamongan Tukar Mobil CRV dengan Sepasang Lovebird, Ternyata Ini Alasannya
Siap Dipakai Awal 2022, Vaksin Merah Putih akan Diuji Praklinik Fase Dua