Pemprov Bali Upayakan PMI Berangkat Usai Vaksinasi Kedua pada April 2021
PMI yang akan berangkat pada akhir bulan April atau Awal bulan Mei diperkenankan melakukan vaksinasi setelah hari keempat belas.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan, untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali akan diberangkatkan atau bekerja kembali pada Bulan April tahun 2021 setelah usai vaksinansi tahap kedua.
Indra menerangkan pihaknya sempat mengobrol langsung dengan sejumlah PMI. Selain itu, sesuai ketentuan secara nasional, bahwa vaksinasi tahap pertama ke tahap kedua dilakukan setelah 28 hari.
-
Bagaimana Kemnaker melindungi Pekerja Migran Indonesia ? Melalui program jaminan sosial tersebut, pekerja migran Indonesia bisa mendapatkan pelindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang utuh mulai dari sebelum, selama, hingga setelah bekerja
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja yang dilakukan BP2MI untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia? Selama 4 tahun kepemimpinannya, Benny mengaku telah berjuang mengangkat derajat para Pekerja Migran Indonesia, serta memperlakukan mereka selayaknya pahlawan.
-
Siapa yang gigih mencari pekerjaan sebagai pengacara saat pandemi? Pablo Benua, suami dari penulis, tetap gigih mencari pekerjaan sebagai pengacara meskipun dalam keadaan sulit.
-
Apa yang disosialisasikan oleh Menteri Ketenagakerjaan kepada Pekerja Migran di Makau? Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyosialisasikan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) di Makau.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
Oleh sebab itu, PMI yang akan berangkat pada akhir bulan April atau Awal bulan Mei diperkenankan melakukan vaksinasi setelah hari keempat belas.
"Pemerintah akan fasilitasi dan upayakan bagi PMI yang akan berangkat pada akhir bulan April ini untuk mendapat prioritas kelanjutan vaksinasi tahap kedua," kata Indra saat meninjau vaksinasi bagi PMI asal Bali di Taman Jepun, Denpasar Timur, Rabu (31/3).
"Jangan sampai lantaran menunggu 28 hari setelah vaksinasi pertama, PMI ini batal berangkat karena harus menunggu jadwal (berhasil vaksin dua tahap namun ketinggalan pesawat sehingga batal bekerja). Jadi sebaiknya lengkapi vaksinasi dua tahap dan berangkat sebagai pekerja migran dengan keamanan vaksinasi yang lengkap dalam tubuh,” imbuhnya.
Indra mengatakan ada beberapa catatan yang harus diperbaiki terkait vaksinasi yakni pemanggilan calon penerima vaksin harus dilengkapi dan diperjelas dengan pembagian waktu yang berjeda. Tujuannya aar tidak terjadi penumpukan dan mereka menunggu dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Bagi mereka yang berangkat akhir bulan April sudah dikoordinasikan dengan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali serta Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali agar diberikan prioritas untuk melanjutkan vaksin tahap kedua pada 14 hari setelah vaksin pertama. Karena ditakutkan mereka tidak bisa berangkat akibat ketinggalan jadwal penerbangan, pendataan pekerja migran Indonesia harus dilakukan dengan cepat dan tepat," katanya.
Para PMI yang pulang ke Bali tahun lalu mencapai belasan ribu orang. Indra meminta kepada Disnaker Provinsi Bali dan KPI Cabang Bali untuk memastikan semua PMI tahu bahwa disediakan tempat vaksinasi di Denpasar melalui link pendaftaran yang juga sudah tersedia.
"Sehingga, semua pihak harus menggali informasi, melakukan ricek dan menyebarkan informasi dari mulut ke mulut agar mereka (PMI) yang akan berangkat dapat dipastikan sudah melakukan dan mendapatkan layanan vaksinasi lengkap," ujar Indra.
Baca juga:
Partisipasi Vaksinasi Lansia Minim, Peran Keluarga Kunci Utama
Gibran Klaim Vaksinasi Covid-19 Berhasil, Perekonomian Mulai Bangkit
Wapres Ma'ruf Sebut Vaksinasi Berjalan Aman, Tapi Masih Ada Masyarakat yang Ragu
Sidoarjo Anggarkan Rp34 Miliar untuk Vaksinasi Mandiri Warga Miskin, Ini Faktanya
Sri Mulyani Ingatkan Program Vaksinasi Covid-19 Dibiayai Uang Negara