Pemprov Jateng identifikasi para pemimpin eks Gafatar
hingga saat ini masih ada 734 orang eks Gafatar yang tinggal di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Kepala Kesbangpolinmas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Ahmad Rofai, mengungkapkan bahwa para eks Gafatar yang telah diserahkan ke pemerintah daerah asalnya akan terus dipantau dan diawasi pergerakannya.
Selama lima hari mereka dikarantina di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah didata dan diidentifikasi. Bahkan Pemprov Jateng sudah mengidentifikasi siapa saja sebagai pimpinan mereka.
"Data sudah kita pegang mana leadernya dan mana orang biasa. Jadi ketika kita serahkan ke Kabupaten dan Kota itu orang-orangnya sudah kita beri tanda," tegas Rofai saat ditemui di Kantor Gubernuran, Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan Nomor 9, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/2).
Rofai menyatakan, data identifikasi siapa pemimpin dan siapa pengikut ini akan disampaikan hingga ke daerah mereka masing-masing. Baik melalui aparat TNI, Polri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) hingga ke Kecamatan dan Desa.
"Bahwa ini supaya tetap dilakukan pengawasan dan pemantauan sampai di tingkat desa secara berkesinambungan," ungkapnya.
Lebih lanjut Rofai membeberkan, data tersebut sudah dilakukan pemilahan oleh pihak aparat keamanan dan bersifat rahasia.
"Dimungkinkan para eks Gafatar tersebut tidak mengetahui adanya identifikasi itu, karena saat di penampungan tidak ada yang diistimewakan atau semua diperlakukan sama," tuturnya.
Setelah mereka dikembalikan ke daerah asal, Rofai menambahkan tidak akan dibiarkan begitu saja. Melainkan akan terus dipantau hingga tingkat Desa atau Kelurahan.
"Nanti tetap dilakukan pembinaan oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota masing-masing dan gerakannya tetap kita pantau mulai tingkat Kecamatan sampai Desa, tidak kita lepas. Sehingga dari Desa sudah mengetahui gerakannya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi dan Kewaspadaan Kesbangpolinmas Provinsi Jateng, Purwanto, mengungkapkan hingga saat ini masih ada 734 orang di Asrama Haji Donohudan.
Ratusan eks Gafatar itu bukan hanya dari Jawa Tengah saja melainkan juga dari berbagai daerah lain seperti, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
"Yang Jateng hanya masih sedikit," tegas Purwanto.
Untuk eks Gafatar yang dari wilayah Jateng terdapat sebanyak delapan Kabupaten yang diketahui warganya masih di Asrama Haji Donohudan. Ke delapan wilayah itu adalah Kabupaten Cilacap (5 orang), Boyolali (2 orang), Kebumen (10 orang) Wonogiri (4 Orang), Tegal (3 Orang), Banyumas (4 Orang), Purbalingga (5 orang) dan Brebes (4 orang).
Pemprov Jateng, jelas Purwanto sudah mengirimkan surat ke para Bupati tersebut tertanggal 3 Februari 2016 untuk menjemput masing-masing warganya yang masih bertahan di Asrama Haji Donohudan.
"Mereka (Bupati) diminta untuk menjemput eks Gafatar yang berasal dari daerahnya agar segera diserahkan ke keluarganya masing-masing," pungkasnya.