Pemprov Sumsel Cairkan Insentif Penanganan Covid-19 Rp5,2 Miliar untuk 500-an Nakes
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan mencairkan dana insentif bagi 500-an tenaga kesehatan yang mengurus pasien Covid-19 pada Senin (19/7). Anggaran yang dicairkan sebesar Rp5,2 miliar.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan mencairkan dana insentif bagi 500-an tenaga kesehatan yang mengurus pasien Covid-19 pada Senin (19/7). Anggaran yang dicairkan sebesar Rp5,2 miliar.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman mengungkapkan, dana insentif itu dibayarkan untuk jasa tenaga kesehatan selama Januari-Juni 2021. Para penerima insentif bekerja di RSUD Siti Fatimah, RSUD Bari Palembang, Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring, dan sejumlah rumah sakit lain di Sumsel.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Sore ini (hari ini) akan cair dan langsung ditransfer ke semua tenaga medis," ungkap Trisnawarman, Senin (19/7).
Nominal bantuan tenaga medis yang diberikan per bulan berbeda-beda. Dokter spesialis menerima sekitar Rp15 juta, dokter umum Rp10 juta, perawat Rp7,5 juta, dan tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp5 juta.
Sementara itu, untuk periode Juli-Desember 2021 sudah disiapkan sebesar Rp51 miliar yang juga dialokasikan bagi vaksinator.
"Intensif ini memang terlambat diberikan karena masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, kami hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam penyalurannya," kata dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, insentif ini sebagai bentuk perhatian bagi tenaga kesehatan yang berkontribusi dalam menangani pasien Covid-19. Dengan pencairan insentif ini, mereka diharapkan dapat bekerja lebih optimal.
"Kita berikan perhatian kepada tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19," ujarnya.
Deru juga mengimbau kepala daerah di Sumsel untuk segera refocusing anggaran penanggulangan pandemi. Tak hanya insentif bagi tenaga kesehatan, refocusing anggaran juga ditujukan pada bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi dan Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
"Kegiatan yang tidak penting ditunda dulu, kita siapkan tambahan bansos di luar pasokan bansos reguler. Silakan untuk melakukan refokusing anggaran untuk insentif nakes dan bansos," kata dia.
Baca juga:
Ditegur Mendagri, Sekda Bali Klaim Pemprov Sudah Cairkan Insentif Nakes hingga Juni
Ditegur Mendagri, Pemprov Sulsel Tunggu Verifikasi APIP untuk Cairkan Insentif Nakes
Sri Mulyani Bayar Insentif Nakes Rp2,9 Triliun Hingga 9 Juli 2021
Sri Mulyani: Insentif Tenaga Kesehatan Diperpanjang Hingga Akhir 2021
Semester I-2021, Penyaluran Insentif Nakes Daerah Baru Capai 11,1 Persen
Kemenkeu Bayar Insentif Tenaga Kesehatan Rp2,6 Triliun dari Pagu Rp3,7 Triliun