Pemprov Surabaya serahkan warganya ke polisi jika terbukti ikut ISIS
Enam warga Surabaya ikut hilang di Turki. Diduga mereka akan gabung ISIS.
Pemkot Surabaya, Jawa Timur akan berupaya memulangkan enam warganya yang ditangkap polisi di Turki, setelah dikabarkan hilang bersama 10 WNI lainnya saat mengikuti Smailing Tour (24/2).
Ketika dikabarkan hilang, 16 WNI ini diduga kuat akan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suria (ISIS). Semua WNI diamankan polisi, ketika hendak menyeberang ke Suria. Saat ini, mereka berada di penampungan.
"Kami segera koordinasikan masalah ini dengan duta besar yang ada di sana (Turki), sehingga kami bisa mendapatkan informasi yang jelas," kata Wakil Wali Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/3).
Politikus yang baru saja kembali terpilih sebagai Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya ini juga meyakinkan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin memulangkan enam warganya yang masih tertahan di Turki.
"Kita ini kan bangsa dan negara yang berdaulat, kalau memang tercatat sebagai warga negara kita, harus kita pulangkan dulu. Baru kemudian diproses sebagaimana mestinya, jika memang terbukti menjadi bagian kelompok ISIS, maka kami akan menyerahkan kepada aparat hukum di negeri kita. Jadi diadili di negeri kita juga, kalau memang bersalah," tegas Wisnu.
Seperti diketahui, pada 24 Febuari lalu, 16 dari 25 WNI yang mengikuti Smailing Tour, memisahkan diri dari kelompoknya saat tiba di Bandara Internasional Ataturk. Mereka menumpang Turkish Airline TK-67.
Ke 16 orang ini, mengaku akan segera bergabung lagi dengan rombongannya pada 26 Februari di Kota Pamukkale. Namun, hingga 4 Maret, saat mereka harus kembali ke Jakarta, mereka tidak juga kembali bergabung dengan rombongannya.