Pencarian ke-10, Tim SAR Sudah Kumpulkan 310 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air
Bagus mengakui bahwa temuan timnya pada hari ini cukup sedikit jika dibanding hari-hari sebelumnya. Hal ini patut dimaklumi, pasalnya sejak pagi cucai di lokasi dominan mendung. Ditambah sebelumnya telah diguyur hujan sehingga disebut cukup menyulitkan tim penyelam.
Tim SAR gabungan kembali menemukan dua bagian tubuh korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 pada Senin sore (18/1). Temuan dua bagian ini menggenapkan total temuan bagian tubuh korban kecelakaan pesawat tersebut menjadi 310 kantong jenazah.
"Untuk hari ini kita baru mendapatkan dua kantong jenazah, dua kantong serpihan kecil badan pesawat serta potongan besar badan pesawat. Sehingga total 310 kantong jenazah, 60 kantong kecil bagian pesawat dan 55 potongan besar pesawat. Tentunya selain FDR dan (bagian) CVR yang telah ditemukan," kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Bagus mengakui bahwa temuan timnya pada hari ini cukup sedikit jika dibanding hari-hari sebelumnya. Hal ini patut dimaklumi, pasalnya sejak pagi cucai di lokasi dominan mendung. Ditambah sebelumnya telah diguyur hujan sehingga disebut cukup menyulitkan tim penyelam.
"Walaupun cuaca hari ini jelek, namun tim SAR gabungan masih tetap semangat melaksanakan operasi pencarian semaksimal mungkin," katanya.
Perpanjang Masa Pencarian
Basarnas sendiri memutuskan untuk kembali memperpanjang pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182. Perpanjangan pencarian korban kecelakaan pesawat yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) itu dilakukan selama tiga hari.
Bagus Puruhito menyebut bahwa perpanjangan ini demi pertimbangan kemanusiaan. Pasalnya bagian tubuh para korban mungkin saja masih banyak yang belum ditemukan.
"Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi," kata Bagus.
Menurut Bagus, semakin banyak bagian tubuh yang ditemukan maka akan semakin mudah tim dari Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk mengidentifikasi. Untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga korban.
"Yang jelas pertama adalah kemanusiaan ya. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru beberapa yang teridentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan berusaha semaksimal mungkin melakukan evakuasi korban, semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," katanya.
Di samping itu, perpanjangan ini guna mengganti beberapa hari yang kurang maksimal melakukan pencarian lantaran kendala cuaca. Seperti halnya pada hari ini yang sejak pagi tadi cuaca mendung disertai angin yang cukup kencang sehingga menyulitkan tim penyelam untuk mencari para korban.
"Di samping juga lantaran ada beberapa hari yang kurang maksimal melakukan pencarian gara-gara terkendala cuaca. Untuk itu, kata Bagus perpanjang ini sebagai pengganti hari-hari tersebut.
"Dan tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan," pungkas dia.
Basarnas sebelumnya telah memperpanjang pencarian korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ-182 selama tiga hari sejak Sabtu hingga Senin ini (16-18/1/2021). Hingga batas waktu perpanjangan pencarian, tim SAR gabungan belum juga menemukan cockpit voice recorder (CVR).
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com