Penculik Balita di Bekasi Sehari-hari Mengemis dari Masjid ke Masjid
Argo mengatakan, pelaku tak mempunyai pekerjaan tetap. Sehari-hari, hanya sebagai mengemis dari satu masjid ke satu masjid. Bahkan, diduga jika korban ASA digunakan untuk mendapatkan belas kasihan dari jemaah masjid yang melihat.
Pelaku penculikan balita ASA telah dibekuk. Balita malang tersebut diculik pelaku saat bermain di masjid Komplek Bintara 3, Bintara Jaya, Kota Bekasi pada Selasa (9/4) lalu. Pelaku atas nama Anggraini, nenek paruh baya berusia 55 tahun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pengungkapan penculikan usai mengumpulkan barang bukti seperti CCTV dari tempat kejadian.
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Apa saja wisata edukasi anak yang ada di Jogja? Ada beragam tempat wisata menarik di Jogja yang juga bernuansa pendidikan dan sarat pengetahuan baru bagi anak-anak.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
"Tanggal 14 April 2019, kita mendapatkan posisi pelaku. Kita dapat informasi pelaku ada di sini, dan di sini, kemudian kita dapatkan tersangka ada di dekat stasiun Pasar Senen," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/4).
Usai menemukan tersangka dan korban, kemudian Polisi membawa keduanya ke Polda Metro Jaya.
"Dari hasil pemeriksaan atau keterangan pelaku, bahwa pelaku selama lima hari membawa anak ini kemana-mana," kata Argo.
Argo mengatakan, pelaku tak mempunyai pekerjaan tetap. Sehari-hari, hanya sebagai mengemis dari satu masjid ke satu masjid. Bahkan, diduga jika korban ASA digunakan untuk mendapatkan belas kasihan dari jemaah masjid yang melihat.
"Sehari-hari pelaku sering tidur di masjid dan nyapu-nyapu sehingga sering dikasih uang oleh jemaah. Kemudian dengan adanya anak kecil dia semakin iba orang yang kemudian memberi sedekah," kata Argo.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 328 KUHP subsider pasal 330 KUHP dan atau pasal 76 F Jo Pasal 83 UU RU No.35 Tahun 2014 mengenai perlindungan anak. "Ancaman di atas lima tahun (penjara)," kata Argo.
Reporter: Adi Nugroho
Sumber: Liputan6.com