Pendakian Gunung Merapi saat Tahun Baru hanya sampai Pasar Bubrah
Mendaki Gunung Merapi menjadi salah satu aktivitas banyak dilakukan saat malam pergantian Tahun Baru. Berburu foto matahari terbit pertama kali di awal tahun, menjadi incaran banyak orang sehingga mereka rela mendaki Gunung Merapi.
Mendaki Gunung Merapi menjadi salah satu aktivitas banyak dilakukan saat malam pergantian Tahun Baru. Berburu foto matahari terbit pertama kali di awal tahun, menjadi incaran banyak orang sehingga mereka rela mendaki Gunung Merapi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan surat edaran kepada para pendaki untuk tidak mendaki hingga puncak Gunung Merapi. Para pendaki hanya diperbolehkan mendaki hingga Pasar Bubrah. Pasar Bubrah berada di ketinggian 2.700 meter dari permukaan air dan merupakan pos terakhir sebelum menuju puncak Gunung Merapi.
"Hanya dibolehkan hingga ke Pasar Bubrah. Walaupun statusnya normal, namun kondisi morfologi puncak Merapi yang tidak aman untuk dilakukan aktivitas serta ancaman bahaya letusan preatik yang mungkin terjadi," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka, Senin (26/16).
Gusti mengatakan bahwa para pendaki Gunung Merapi diingatkan untuk aktif memantau keadaan cuaca ketika melakukan pendakian. Pasalnya beberapa hari belakangan, badai sering terjadi di Puncak Gunung Merapi. Bahkan kecepatan angin sempat mencapai 62 kilometer per jam.
Selain harus peka terhadap kondisi cuaca, Gusti juga berpesan agar para pendaki mengikuti aturan yang berlaku saat mendaki Gunung Merapi. Salah satu di antaranya adalah tidak melakukan aksi vandalisme dan melakukan pengrusakan alat pantau aktivitas Gunung Merapi.
"Para pendaki dilarang melakukan aktivitas apa pun di sekitar stasiun pemantauan Merapi dalam radius 30 meter. Agar tidak mengganggu kerja sensor pemantauan aktivitas vulkanik Merapi," pungkas Gusti.