Pendeta Hindu minta pemangku yang nikahkan gay di Bali diusut
"Jangan dibiarkan, agar tidak terkesan Bali bebas dan bisa dilangsungkan pernikahan seperti ini," tutur Mpu Jaya
Seorang pendeta Hindu Mpu Jaya Premananda, mengaku heran dengan adanya kabar pernikahan sejenis (gay) yang berlangsung di Bali. Dikatakan Mpu, tidak hanya bagi umat Hindu bahkan di agama mana pun tidak membenarkan adanya pernikahan sejenis.
"Ini sudah pencitraan bagi Bali, pemerintah harus tegas mengusut ini. Jangan dibiarkan, agar tidak terkesan Bali bebas dan bisa dilangsungkan pernikahan seperti ini," tutur Mpu Jaya Premananda saat ditemui di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar Bali, Rabu (16/9).
Saat wartawan ini menunjukkan foto dan FB akun tentang pernikahan ini, Mpu Jaya langsung mengenakan kacamata. "Ini pernikahan? Atau apa. Lah ini pemangkunya ngapain? Aduh..aduh. Ini kesalahan," katanya sambil menggelengkan kepala.
Dijelaskan bahwa dalam acara ini si pemangku hanya melakukan upacara Prasita (percikan air suci untuk pembersihan lahir batin). Mantan wartawan Tempo ini langsung terbelalak dan meyakinkan bahwa semua upacara agama manapun punya tatakrama dan aturan.
"Kalau pun itu tidak salah ( bukan pasangan sejenis), pemercikan tirta prasita tidak boleh sembarangan. Si manusia harus di Hindu-kan dulu, ini mangkin mangkunya yang tidak ngerti atau tahu tetapi diarahkan oleh pelaksana, ini harus diusut juga," ungkapnya.
Sebelum pergi Mpu Jaya meminta semua pihak memahami dan khususnya pihak Majelis Ulama Desa Pakraman (MUDP) harus mengusut pelaksanaan pernikahan terlarang. Dengan cara agama manapun, katanya ini tidak diperbolehkan apalagi terlihat di sana ada sosok seorang pemangku yang tentu bisa dianggap menodai Hindu.