'Penegakan Hukum Saja Tak Cukup Melawan Terorisme'
Menurut Bamsoet, radikalisme dan terorisme yang menyangkut ideologi harus dilawan pula dengan ideologi.
Eks Napi Teroris kembali beraksi dengan melakukan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Melihat kejadian ini, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan pendekatan melalui penegakan hukum saja tidak cukup untuk melawan radikalisme dan terorisme.
"Jika terkait tindakan radikal dan teror, melawannya tidak cukup hanya dengan melakukan penangkapan dan penegakan dari sisi hukum. Mengingat yang kita lawan bukan orang ataupun kelompok, melainkan ideologi," kata Bamsoet di Jakarta, Rabu (7/12).
-
Kapan Ashanty lahir? Ashanty, wanita lahir pada 4 November 1984, memang serius ingin melakukan segalanya sendiri, tanpa melibatkan keluarganya, mulai dari konsep hingga tempat.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Di mana letak Pantai Anyer? Pantai Anyer terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia, di pesisir barat laut Pulau Jawa.
-
Apa yang dilakukan Leon Dozan saat di Polres Jakarta Pusat? Polres Metro Jakarta Pusat mengundang Leon Dozan dalam konferensi pers pada Jumat (17/11). Leon terlihat murung, mengenakan baju tahanan dengan tangannya terbelenggu besi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Menurut Bamsoet, radikalisme dan terorisme yang menyangkut ideologi harus dilawan pula dengan ideologi.
Secara khusus di Asia Tenggara maupun Indonesia, kata Bamsoet, saat ini terdapat tiga tren transisi terorisme. Yakni pelibatan kelompok perempuan dan anak-anak, menurunnya kapasitas destruksi aksi teror, serta penggunaan media internet sebagai komunikasi dan penyebaran terorisme.
"Khusus penggunaan media, laporan Global Terrorism Index 2022 menekankan bahwa salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19. Kondisi sosiokultural yang serba terbatas di seluruh dunia membuat masyarakat menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya," ujarnya.
Bamsoet menyebut aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar hari ini menjadi pengingat bagi semua. Bahwa upaya-upaya untuk mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat melalui tindakan teror masih belum berhenti dilakukan oleh kelompok tertentu.
Ia juga mengatakan bahwa tindakan bom bunuh diri tidak dapat dibenarkan dari sudut pandang mana pun.
"Baik dari sudut pandang konstitusi kewarganegaraan maupun dari sudut pandang ajaran berbagai agama yang diakui oleh bangsa Indonesia," tambahnya.
Bamsoet juga mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, serta mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memercayakan sepenuhnya proses penanganan kepada aparat penegak hukum yang sedang bekerja.
"Terlepas dari apa pun motif pelaku melakukan tindakan bunuh diri, masyarakat diharapkan tetap tenang dan memercayakan sepenuhnya kepada Polri untuk menuntaskan peristiwa ini," katanya.
Baca juga:
Terungkap, Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Ternyata Tukang Parkir di Solo
Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Keamanan Jelang Nataru Harus Ditingkatkan
VIDEO: Update Korban Bom Bunuh Diri Astana Anyar, 1 Polisi Meninggal 8 Orang Terluka
Jubir Wapres Minta Aparat Waspada: Jejaring Terorisme Terus Bergerak
Kapolri Sebut Status Deradikalisasi Agus Pelaku Bom Polsek Astana Anyar masih Merah
Densus 88 Geledah Kamar Indekos Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar
Pelaku Bom Polsek Astana Anyar Eks Napiter, DPR Pertanyakan Program Deradikalisasi