Peneliti LIPI amati perubahan sikap hewan selama gerhana
Para peneliti meyakin ada perubahan sikap pada hewan-hewan saat gerhana terjadi.
Gerhana matahari total yang akan terlihat beberapa saat lagi ternyata tak hanya menarik perhatian dengan pemandangan di langit khatulistiwa, tapi juga menarik perhatian perilaku hewan. Sebab, diyakini saat terjadi gerhana, perilaku hewan terutama hewan yang aktif di malam hari (nokturnal) cenderung mengalami perubahan.
Perubahan ini terjadi saat totalitas matahari itu, dimana terjadi pertukaran aktivitas dan perilaku antara hewan yang aktif di siang hari (diurnal) dan hewan yang aktif di malam hari.
Para hewan akan merasa kebingungan dan menunjukkan perilaku unik karena mengira malam kembali datang karena kondisi langit yang tiba-tiba gelap kemudian terang kembali. Untuk melihat perilaku unik itu, Peneliti Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Berdasarkan pantauan merdeka.com, para peneliti biologi LIPI saat ini tengah melakukan pengamatan terhadap perilaku hewan di 2 kandang berbeda, pertama, kandang hewan mamalia dan hewan unggas atau burung.
"Sebentar ya mas, kita harus diam dan kondisinya harus hening. Agar mereka (hewan-hewan) tidak panik dan terlihat perilakunya," ujar salah seorang peneliti di Gedung Widya Satwaloka, Pusat Penelitian Biologi LIPI, Jalan Raya Bogor, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (9/3).
Kondisi di pusat penelitian biologi pun masih sepi dari pengunjung, hanya ada para peneliti dan awak media. Peneliti saat ini masih hewan apa saja yang terpengaruh dan bagaimana pengaruh gerhana matahari tersebut pada mereka.
Baca juga:
Ratusan warga Yogya gelar salat gerhana di Tugu Yogya
Nantikan GMT, ribuan warga menyemut di Pantai Balikpapan
Wapres JK ikut nobar gerhana matahari bareng warga di Palu
Mau lihat gerhana, ribuan warga berkumpul di Tugu Yogya
Detik-detik GMT, Planetarium mulai diserbu ribuan pengunjung
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Apa yang bisa dilihat saat Gerhana Matahari Total tahun 2024? “Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,” ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Dimana letak perbedaan gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin? Gerhana matahari total adalah kondisi di mana piringan matahari tertutup total oleh piringan bulan sehingga tidak ada sedikitupun cahaya matahari yang lolos dari pringan bulan. Fenomena ini terjadi karena matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis lurus dengan jarak bulan ke bumi lebih dekat dibandingkan jarak matahari ke bumi.