Pengakuan Mengejutkan Aulia Kesuma, soal Santet Sampai Ajak Hubungan Intim
Aulia tega menghabisi suami dan anak tirinya lantaran terlilit utang sebesar Rp 10 miliar.
Satu persatu, fakta mengejutkan terungkap dari Aulia Kesuma (45), otak pembunuhan dan pembakaran Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan Pradana alias Dana alias D (23). Aulia tega menghabisi suami dan anak tirinya lantaran terlilit utang sebesar Rp 10 miliar.
Tak cuma itu dia juga ingin menguasai harta suaminya dengan cara menjual rumah. Di hadapan penyidik, Aulia mengungkap rencana jahat menghabisi Edi dan Dana. Berikut pengakuan Aulia Kesuma:
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Bagaimana cara harimau menyerang warga di Sukabumi? Gambar: Ig Sejarah Jampang. Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan. Dalam Instagram @sejarahjampang, wilayah yang kala itu merupakan Das Sungai Cimandiri tersebut dilaporkan berkali-kali terjadi serangan harimau Jawa. Datangnya secara tiba-tiba, dari kawasan hutan lereng gunung sekitar.
-
Kapan serangan harimau terhadap manusia di Sukabumi terjadi? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Dimana lokasi serangan harimau terjadi di Sukabumi? Gambar: Ig Sejarah Jampang. Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan. Dalam Instagram @sejarahjampang, wilayah yang kala itu merupakan Das Sungai Cimandiri tersebut dilaporkan berkali-kali terjadi serangan harimau Jawa.
Pembunuhan Direncakan Sejak Juli
Pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan di Pradana alias Dana alias D (23) sudah direncanakan sejak Juli 2019 lalu. Namun akhirnya urung dilakukan. Akhirnya ia merencanakan skenario pembunuhan dengan menyewa jasa empat orang eksekutor.
Informasi jasa itu didapatkan Aulia melalui suami mantan ART-nya. Meski harga sewa jasa sebesar Rp500 juta, Ia menyanggupinya. Namun belakangan hanya dua orang eksekutor yang ikut terlibat mereka adalah Sugeng dan Agus. Sementara RD dan AL urung melakukan lantaran AL terganggu kesehatannya.
"Dalam perjalanan mereka (dua orang ini) dari Kalibata ke rumah korban, kedua eksekutor seperti sakit atau kesurupan. Akhirnya yang dua diantar kembali di suatu tempat. Sehingga pada pelaksanaan eksekusi itu hanya dua orang," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/8).
Datangi Dukun Santet
Pembunuhan yang dilakukan Aulia Kesuma terhadap suaminya Edi Chandra Purnama dan anak tiri Adi Perdana telah direncanakan secara matang. Bahkan sebelum pembunuhan itu terjadi, Aulia sempat mendatangi dukun untuk menyantet suaminya. Akan tetapi niat keji itu tak berhasil.
"Konsultasi ke paranormal agar bisa meluluhkan suaminya agar bisa mah menjual rumah, tapi enggak berhasil. Kemudian ke paranormal agar disantet dan sebagainya tapi enggak berhasil," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Bandung, Kamis (29/8).
Ajak Suami Berhubungan Intim Sebelum Dibunuh
Strategi pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), yang dilakukan Aulia Kesuma bak sinetron. Sebelum melancarkan aksi pembunuhan, Aulia sempat melakukan hubungan intim dengan korban Edi. Hal ini juga sudah dirancang bersama empat eksekutor dan anak kandungnya, KV pada Sabtu (24/8).
Saat sampai di rumah, Aulia memberikan jus yang sudah dicampur dengan 10 butir obat tidur. Namun, reaksi yang ditimbulkan tidak instan. Edi masih bisa beraktivitas. Ia pun mengajak Edi untuk melakukan aktivitas seksual. Harapannya agar mempercepat efek dari obat tidur.
"Iya supaya (korban) tidak ada curiga dan cepat merasa lelah. (setelah berhubungan badan) korban melakukan yoga dan ketiduran di lantai," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Bandung, Kamis (29/8).
Bakar Rumah Lebak Bulus
Untuk menghilangkan jejak setelah membunuh suami dan anak tirinya, Aulia Kesuma menyusun rencana untuk membakar rumah yang berlokasi di Lebak Bulus. Modus kebakaran rumah dirancang dua eksekutor dengan memakai obat nyamuk spiral dipasang korek api yang sudah disambung dengan ceceran bensin. Para pelaku berharap peristiwa terjadi mulus sesuai rencana.
"Dua eksekutor atas nama SG merakit obat nyamuk spiral yang ujungnya dipasang korek, apabila obat nyamuk habis akan bersambung korek dan Kelvin mengambil bensin yang ada di motor, kemudian disiramkan di garasi kamar utama dan disiramkan di kamar dana, baru dirakit rakitan tersebut, di garasi kemudian di kamar utama dan kamar Dana," Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Namun misi itu gagal karena yang terbakar hanya kamar Dana, sedangkan garasi dan kamar utama tidak terbakar.
Tak Paksa Kelvin
Selain membayar empat orang, Aulia Kesuma dibantu anaknya Geovanni Kelvin Octavianus Robert alias KV untuk menghabisi Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Perdana (23). Turut serta Kelvin tidak ada unsur paksaan dari Aulia. Kelvin melakukan itu karena sakit hati kepada korban.
"Kelvin enggak ada (pemaksaan). Dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah tersebut," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
(mdk/has)