Pengakuan Sopir Truk Kecelakaan Maut Bawen: Sempat Salip Bus & Tak Masuk Jalan Tol
Polisi terus mengambil keterangan saksi dan barang bukti.
Truk tronton mengalami rem blong
Pengakuan Sopir Truk Kecelakaan Maut Bawen: Sempat Salip Bus & Tak Masuk Jalan Tol
Polres Semarang menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) di tempat kejadian perkara kecelakaan maut di Exit Tol Bawen, Semarang yang menyebabkan tiga orang meninggal dan puluhan lainnya luka. Tindakan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengatakan dari hasil pemeriksaan sopir kondisi rem truk tidak ada masalah. Saat itu truk dari Semarang hendak ke Solo namun tidak melintas tol sesampainya di lokasi turunan Bawen truk yang dikendarainya sempat mendahului bus hingga rem tidak berfungsi.
- Sopir Truk Alami Pecah Ban di Jalan, Perwira Polisi Langsung Gercep Membantu, Endingnya Dikasih Uang
- Kasus Truk Vs Pemotor Lawan Arah di Lenteng Agung Berakhir Damai, Polisi Hanya Kenakan Sanksi Tilang
- Dijaga Polisi, Pemotor Lawan Arah di TKP Kecelakaan Lenteng Agung Berkurang
- Penyebab Truk Tabrak Pemotor di Lenteng Agung: Kaget Disalip Mobil, Hantam Motor Lawan Arus
"Dari situ rem mulai blong, truk langsung menabrak 16 motor yang berada dipertigaan exit tol Bawen. Truk memang tidak melintas tol alasannya sopir mau ngisi BBM,"
kata Achmad Oka Mahendra di lokasi, Minggu (24/9).
merdeka.com
Hingga kini pihaknya terus melakukan pemeriksan saksi baik kepada saksi di lokasi kejadian dan pihak pengemudi.
Serta akan berkoordinasi dengan tim medis rumah sakit untuk mengetahui perkembangan korban kecelakaan yang masih dalam perawatan.
"Kasus kecelakaan ini ditangani unit laka Ambarawa dan kita sedang mengumpulkan alat bukti CCTV. Sedangkan sore ini kami gelar perkara untuk menentukan status sopir,"
kata Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra.
merdeka.com
Terkait korban dari data tiga rumah sakit yang merawat korban terdapat tiga orang meninggal dunia. Yang mana dua orang warga Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Rudi Ok (24) dan AD (18).
"Tiga orang yang meninggal bukan empat orang. Satu orang masih penanganan perawatan intensif dengan bantuan ventilator," jelasnya.