Pengamat ini sebut ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi
Pengamat ini sebut ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi. Kendati kekuatannya jauh lebih kecil, Ali mengingatkan, bahwa mereka tetap berbahaya. Termasuk ratusan pengikut ISIS yang saat ini kembali ke Indonesia.
Pengamat terorisme Ali Fauzi Manzi menyebut ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi, meskipun para ahli pembuat bom dan perencanaan aksi telah tertangkap. Ancaman ini semakin besar potensinya saat para tokoh ISIS banyak yang kembali ke Tanah Air.
"Di Indonesia ini para pengikut ISIS yang baru pulang dari Syiria tidak punya lahan untuk berjihad. Mereka pasti akan mencari di sini. Kalau intelejen tidak jeli, ini bisa menjadi ancaman, tapi kalau diantisipasi saya rasa bahaya terorisme bisa dihentikan," ujarnya kepada wartawan, di sela menjadi pemateri dalam pelatihan penguatan perspektif korban dalam peliputan isu terorisme yang digelar oleh Aliansi Indonesia Damai (AIDA) di Novotel Hotel Solo, Selasa (20/9).
Adek kandung Muklas dan Ali Imron ini mengatakan, kelompok teroris sekarang ini tidak mempunyai kemampuan seperti para pelaku lama macam kakak-kakaknya dulu. Pengalaman bergerilya di berbagai negara konflik seperti Mindanao, Afganistan dan negara lainnya membuat mereka lebih matang merencanakan aksinya dengan amunisi serta sasaran korban yang lebih besar.
"Kelompok lama ini mempunyai skill individu yang lebih matang. Mereka ini dididik di camp perang seperti Mindanao dan Afganistan. Kalau kita rekonstruksi bom Bali, kekuatannya jauh lebih besar, ada yang 1 ton ada yang 350 kilogram, dan korbannya lebih banyak. Setelah tahun 2009 hingga 2016 skalanya memang lebih banyak namun korbannya lebih sedikit," jelasnya.
Ali menambahkan, para pelaku teror saat ini hanya mendapatkan pendidikan yang dangkal saja. Berbeda jauh dengan pelaku lama yang selama bertahun-tahun belajar membuat bom dan strategi perang dan dididik di luar negeri.
"Sekarang ini para pelaku hanya mendapatkan pendidikan secara instan saja. Seminggu dua minggu mereka sudah beraksi dan hasilnya seperti itu," katanya.
Kendati kekuatannya jauh lebih kecil, Ali mengingatkan, bahwa mereka tetap berbahaya. Termasuk ratusan pengikut ISIS yang saat ini kembali ke Indonesia.
"Selama visi dan misi mereka, cita-cita mereka belum terwujud, mereka terus akan melakukan aksinya. Pemerintah khususnya intelejen harus punya deteksi dini secara pribadi maupun kelompok. Apakan mereka ini masih membahayakan atau tidak. Jika pemerintah tidak serius maka kemungkinan saja akan ada bom Bali 3, bom JW Marriot 3 serta bom-bom besar lainnya. Tetapi jika aparat Kepolisian, TNI dan BIN jeli, saya kira serangan-serangan berikutnya bisa dihentikan," tandasnya.
Baca juga:
Satgas Tinombala tembak mati anggota MIT Busron
Hasyim Muzadi ajak ulama bangkit selamatkan agama dan negara
Penyebaran benih radikalisme tumbuh subur di Indonesia
Bahaya radikalisme, film perjuangan Palestina diputar di SD Jakarta
Generasi Jihad dan ancaman perang saudara di Eropa
Polri dalami temuan PPATK soal aliran dana yayasan buat teroris
Gubernur Jateng minta warga desa waspadai gerakan radikal & narkoba
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.