Pengemudi bentor di Medan larikan properti Kementerian Pariwisata
Kejadian bermula saat staf Kemenpar mampir ke toko oleh-oleh. Properti senilai Rp 70 juta dibawa kabur.
Dua staf Kementerian Pariwisata Rudi Arman Sidauruk dan Deni Parawibowo, menjadi korban pencurian di Medan. Barang bawaan keduanya dibawa kabur pengemudi becak bermotor, saat mereka membeli oleh-oleh sebelum pulang ke Jakarta.
Deni dan Rudi menjadi korban tindak kejahatan itu pada Minggu (1/11). "Kami terpaksa menunda kepulangan karena peristiwa ini," kata Deni, Senin (2/11).
Dia menceritakan, pencurian itu terjadi saat mereka membeli oleh-oleh di outlet Bolu Meranti, Jalan Kruing, Medan, sebelum mereka pulang ke Jakarta.
"Waktu itu hujan deras, jadi kami tidak berani menurunkan barang-barang. Saya suruh kawan mengawasi abang becaknya yang sedang mencari tempat parkir. Ternyata waktu itu dia kabur melarikan barang-barang kami," cerita Deni.
Akibat aksi pengemudi becak bermotor itu, kedua staf Kementerian Pariwisata ini mengalami kerugian cukup besar. Barang pribadi mereka yang dibawa kabur bernilai Rp 15 juta. Sementara aset kementerian yang hilang mencapai Rp 70 jutaan.
Di antara aset yang hilang yaitu kamera DSLR Canon 5D Mark II, lensa Tamron 18-300 mm, Handycam Sony, lampu flash, tripod, 2 unit laptop Lenovo dan Asus, serta 2 unit hardisk eksternal.
Kejadian itu sudah dilaporkan Polsek Medan Baru. Namun, Deni dan rekannya kecewa karena merasa penanganan dari polisi tidak sesuai harapan.
"Memang ada petugas reserse yang ke TKP tapi hanya melihat-lihat sekitar 15 menit. Dia pun bilang tak perlu meminta rekaman CCTV di wilayah itu karena percuma," papar Deni.
Dibantu rekan-rekannya yang bertugas di Medan, kedua staf Kementerian Pariwisata ini pun berinisiatif mengumpulkan rekaman CCTV. Mereka mendatangi rute yang mereka datangi menumpang becak bermotor itu. Selain ke outlet Bolu Meranti mereka juga ke outlet Bika Ambon Zulaikha.
"Di Zulaikha, mereka memberikan rekamannya terlihat pengemudinya. Tapi di Bolu Meranti mereka hanya memfotokan karena katanya tidak ada teknisi," jelas Deni.
Di outlet Bika Ambon Zulaikha, si pengemudi becak bermotor bahkan sempat diminta mengisi buku tamu.
"Pada buku tamu, dia menulis marganya Pasaribu. Ciri-ciri fisiknya kulit putih, wajah oval, gigi tonggos, sedangkan tingginya sekitar 170 cm," jelasnya.
Kapolsek Medan Baru Kompol Ronni Nicolas Sidabutar yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan korban. "Laporannya sudah kita terima. Bukan dirampok, tapi mereka meninggalkan barangnya, lalu dibawa penarik bentornya. Laporannya kita respons lah, mana mungkin tidak. Ini masih penyelidikan," sebutnya.